
BPOM Endus Iklan SKM Tak Patuhi Aturan, Apa Sanksinya?
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mencatat terjadi peningkatan tren iklan Susu Kental Manis (SKM) yang tidak memenuhi ketentuan di tahun 2020.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mencatat terjadi peningkatan tren iklan Susu Kental Manis (SKM) yang tidak memenuhi ketentuan di tahun 2020.
Ragam es segar bisa jadi sajian segar. Jika bosan es buah, 5 kreasi es nikmat pakai susu kental manis ini bisa dicoba di rumah.
Susu kental manis (SKM) memang berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan, terutama pada anak. Namun, dengan takaran tertentu anak tetap boleh mengonsumsinya.
Susu kental manis sudah tidak dikategorikan lagi sebagai produk susu oleh BPOM. Namun, masih ada saja orang tua yang percaya bahwa SKM adalah susu.
Susu kental manis (SKM) bukan produk susu. Namun demikian studi melihat masih ada orang tua yang tidak tahu dan memberikannya rutin untuk anak.
Susu kental manis (SKM) memang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh anak karena bisa membuat gigi anak jadi rontok.]
Berdasarkan penelitian terbaru, banyak anak-anak yang mengalami rasa kecanduan mengonsumsi SKM. Namun, SKM tak memiliki kandungan zat adiktif.
Beberapa orang tua dilaporkan masih memberikan susu kental manis untuk anak. Dampaknya anak bisa kekurangan gizi meski mungkin tampak gemuk atau obesitas.
Studi oleh PP Aisyiyah dan YAICI menemukan 12 persen dari 1835 anak berusia 0-5 tahun mengalami gizi buruk. Susu Kental Manis (SKM) disebut jadi penyebabnya.
Selain sering menyalahi proses produksi dan penggunaan bahan tambahan yang berbahaya untuk kesehatan, produsen pangan juga sering melakukan over claim.