
Melihat Jejak Perkembangan Agama Islam dari Masjid Raya Al-Mashun Medan
Masjid Raya Al-Mashun Medan, berusia 110 tahun, jadi pusat ibadah dan pendidikan Islam. Arsitektur uniknya memadukan budaya Eropa, Timur Tengah, dan Asia.
Masjid Raya Al-Mashun Medan, berusia 110 tahun, jadi pusat ibadah dan pendidikan Islam. Arsitektur uniknya memadukan budaya Eropa, Timur Tengah, dan Asia.
Pelataran Masjid Raya Al-Mashun Medan ramai dengan antrean warga untuk bubur sop pedas khas Melayu. Disajikan setiap Ramadan, bubur ini jadi favorit masyarakat.
Pemerintah menetapkan 1 Maret 2025 sebagai awal Ramadan 1446 H. Masyarakat Medan mulai salat Tarawih pertama di Masjid Raya Al-Mashun Medan
Seribuan warga Medan meramaikan pawai obor untuk menyambut Ramadan 1446 H. Peserta membawa obor dan bendera Palestina, serukan 'Takbir!' sepanjang rute.
Panitia menyebut kurban di Masjid Raya Medan hanya untuk kalangan tertentu. Hal itu untuk menghindari ramainya jemaah yang ingin berkurban di masjid itu.
Viral seorang pria menunggah di sosial media (Sosmed) Twitter diduga menghina Masjd Raya di Medan.
Sebuah akun Twitter mengungah postingan yang menghina Masjid Raya Medan. Polisi pun mengecek hal itu.
Masjid Raya Al Mashun Medan menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di Sumut. Berikut ini penjelasan tentang sejarah masjid yang berusia lebih dari 100 tahun itu
Dulu, Masjid Al-Mashun adalah tempat ideal bagi rakyat untuk menyampaikan keluh kesah kepada Sultan Deli. Sebab, di masjid raya ini protokol kerjaaan agak luwes
Masjid Raya Al-Mashun Medan menyimpan banyak sekali cerita sejarah. Bahkan, tradisi Kesultanan Deli masih dipegang teguh di masjid itu.