
2 Personel Garda Revolusi Iran Tewas Saat Jinakkan Bom Sisa Perang Israel
Dua personel Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas pada Minggu (6/7) saat berupaya menjinakkan peledak sisa perang dengan Israel di wilayah barat negara itu.
Dua personel Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas pada Minggu (6/7) saat berupaya menjinakkan peledak sisa perang dengan Israel di wilayah barat negara itu.
Garda Revolusi Iran menangkap seorang warga negara Eropa diduga menjadi mata-mata di lokasi militer. Warga negara Eropa itu masuk ke Iran sebagai turis.
Militer Israel menyerang ibu kota Iran, Teheran. Israel menggempur markas pasukan elite Korps Garda Revolusi Iran dan penjara.
Serangan Israel terhadap Iran terus berlanjut pada Senin (23/6), dengan markas besar Garda Revolusi Iran yang ada di Teheran menjadi salah satu target terbaru.
Menhan Israel, Israel Katz, mengklaim pasukannya telah menewaskan komandan veteran Iran yang menjadi koordinator militer dengan Hamas.
Penunjukan ini langsung dilakukan oleh Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Mohammad Pakpour.
Iran memberi ultimatum kepada warga Israel untuk meninggalkan negaranya. Peringatan ini muncul di tengah konflik yang semakin memanas antara kedua negara.
Selain menewaskan ratusan warga sipil, serangan Israel terhadap Iran sejak Jumat (13/6/2025) juga menewaskan sejumlah petinggi Garda Revolusi Islam Iran.
Garda Revolusi Iran mengklaim serangannya berhasil menghantam markas pusat badan intelijen Israel, Mossad, yang ada di Tel Aviv, ibu kota Israel.
Israel mengklaim menewaskan komandan militer top Iran sekaligus tokoh paling dekat dengan pemimpin tertinggi Iran, dalam serangan terbaru ke Teheran.