
Dulu Dianggap Gulma, Amarilis Kini Jadi Daya Tarik Wisata Gunungkidul
Kebun bunga amarilis kini menjadi magnet wisata Gunungkidul, Yogyakarta. Namun, tahukan kamu dulunya petani menganggap bunga ini sebagai gulma.
Kebun bunga amarilis kini menjadi magnet wisata Gunungkidul, Yogyakarta. Namun, tahukan kamu dulunya petani menganggap bunga ini sebagai gulma.
Bunga amarilis terkenal dengan bentuknya yang elok nan menarik. Tahukah Anda bahwa di balik warnanya yang bermacam-macam terdapat beragam makna?
Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata khususnya pada akhir tahun. Berkunjung akhir tahun ke sini traveler akan disambut bunga amarilis yang bermekaran.
Siapa sangka amarilis yang bermekaran di kebun Ngasemayu, Patuk, Gunungkidul, sempat dianggap gulma dan dimusnahkan? Simak ceritanya di sini.
Hamparan bunga amarilis bermekaran di Kebun Budidaya Pelestarian Populasi Amarilis (KBPPA) di Padukuhan Ngasemayu, Patuk, Gunungkidul. Cantik banget!
Bunga ini biasanya mekar pada Oktober-November. Untuk menikmati fenomena langka di kebun bunga ini, kamu tidak dipungut biaya. Tapi, ada syaratnya...
Meskipun Idul Fitri kali ini masih akan dihabiskan di rumah saja, bukan berarti kamu tak bisa mempercantik rumah. Lima tanaman hias bunga ini bisa jadi pilihan
Kebun bunga Amarilis, Kecamatan Patuk, Gunungkidul tak kunjung bermekaran karena kurangnya intensitas hujan.
Kebun bunga Amarilis cantik yang sempat viral di Yogya menarik perhatian wisatawan. Padahal dulu tanaman ini dianggap sebagai gulma. Begini kisahnya.
Bunga Amarilis dulunya dikenal sebagai tanaman pengganggu di lahan pertanian. Kini tanaman ini dibudidayakan karena bernilai jual dan digemari.