
Pakar Pendidikan Kritik Putusan MK Bolehkan Kampanye di Sekolah-Kampus
Pemerhati pendidikan khawatir bakal terjadi tawuran dan konflik horizontal antar-sekolah, kampus, bahkan konflik di dalam sekolah atau kampus.
Pemerhati pendidikan khawatir bakal terjadi tawuran dan konflik horizontal antar-sekolah, kampus, bahkan konflik di dalam sekolah atau kampus.
BEM pelbagai kampus ramai-ramai menantang bacapres usai mengetahui putusan MK tak melarang kampanye di kampus. Ini putusan MK yang dimaksud.
BEM UI menantang para bakal calon presiden (bacapres) untuk datang ke kampusnya. Terkait tantangan dari BEM UI tersebut, begini respons Ganjar Pranowo.
"Institusi pendidikan memang seharusnya menjadi mimbar bebas yang ilmiah. Adu argumen, bukan sentimen," kata Ketua BEM KM UNNES, Fajar Rahmat Sidik.
BEM UI menantang para bacapres berdiskusi atau debat terbuka di lingkungan kampus. Menurut BEM Unsoed Purwokerto, lebih seru jika para bacapres hadir bersamaan.
Anies Baswedan menjawab tantangan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) untuk kampanye di kampus. Anies menyanggupi tantangan tersebut.
Saldi Isra mendorong kampus tidak fobia politik. "Di negara-negara maju pemimpin besar debatnya diadakan di kampus," kata Saldi.
Pasca-putusan MK, BEM UI menantang para bakal capres untuk datang ke kampusnya untuk debat. Beranikah Anies, Ganjar, dan Prabowo datang ke UI?
Wakil Ketua MPR RI Fraksi PKB Jazilul Fawaid heran dengan anggapan bahwa politik hal yang negatif. Jazilul juga mempertanyakan larangan kampanye di kampus.
Wacana kampanye dapat dilakukan di kampus masih terus bergulir. Beberapa pihak mendukung wacana ini, sebagian masih kontra.