
TNI Beri Terapi Penambah Tinggi Badan untuk Joni si Pemanjat Tiang Bendera
TNI AD bakal memberikan terapi untuk penambah tinggi badan untuk Joni, pemuda NTT yang sempat viral lantaran memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI.
TNI AD bakal memberikan terapi untuk penambah tinggi badan untuk Joni, pemuda NTT yang sempat viral lantaran memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI.
Joni, pemuda NTT yang sempat viral karena memanjat tiang bendera saat upacara peringatan HUT ke-73 RI mengaku tak punya mimpi lebih asalkan menjadi tentara.
"Senang dipanggil kembali ke sini, tetapi belum tahu apakah untuk ikut tes lagi atau tidak," ujar Joni.
6 Tahun lalu, Joni kecil menjadi perhatian nasional karena memanjat tiang bendera. Dia dijanjikan Jokowi masuk TNI. Kini dia belum diterima. Masih ada harapan.
Joni yang sempat viral memanjat tiang bendera upacara 17 Agustus gagal mengikuti tes masuk TNI. Dia meminta bantuan Presiden Jokowi. Ini kata pihak Istana.
Yohanes Ande Kalla atau disapa Joni diberi kesempatan untuk lanjut seleksi masuk menjadi prajurit TNI AD. Pihak TNI akan menggali potensi lain Joni.
Yohanes Ande Kala atau Joni yang viral memanjat tiang bendera saat upacara peringatan HUT ke-73 RI gagal masuk TNI AD. Kodam IX/Udayana memberi penjelasan.
Kodam IX/Udayana memberikan kesempatan lagi kepada Joni pemanjang tiang bendera upacara 17-an untuk ikut tes TNI.
Joni pemuda NTT yang sempat viral memanjat tiang bendera saat 17 Agustus 2018 gagal tes masuk TNI. TNI AD pun menjelaskan alasannya.
Nama Joni kembali mengemuka karena mengaku gagal dalam tes calon Bintara TNI. Kini, Joni mengaku dipanggil Komandan Kodim 1605/Belu Letkol Arh Suhardi.