
Biang Kerok Gula Rafinasi Rembes ke Pasar Tradisional
Kebocoran gula rafinasi di pasar tradisional merugikan petani. Pemerintah berkomitmen menindak tegas penjual dan menghentikan impor gula rafinasi.
Kebocoran gula rafinasi di pasar tradisional merugikan petani. Pemerintah berkomitmen menindak tegas penjual dan menghentikan impor gula rafinasi.
PG Candi Baru menjual gula meski stok melimpah. Penjualan dilakukan untuk jaga arus kas dan mendukung petani tebu. Target penjualan meningkat menjelang Nataru.
Pemerintah BUMN mulai serap 40.000 ton gula petani dengan dana Rp 1,5 triliun. Langkah ini untuk stabilkan harga dan dukung kesejahteraan petani.
PG Kremboong mengalami penumpukan stok gula 1.000 ton akibat pasar yang lesu. Petani tertekan oleh harga dan gula rafinasi yang merembes ke pasar umum.
Asosiasi petani tebu mengadu ke DPR soal 100 ribu ton gula menumpuk gara-gara banjir impor.
Puluhan ribu ton gula petani di Jatim tak terserap pasar. Pemprov Jatim dan BUMN Danantara berupaya stabilkan harga dan serap stok gula lokal.
Gudang pabrik gula di Jatim penuh, petani terjebak harga rendah. Gula rafinasi murah mengganggu pasar, petani mendesak pemerintah untuk bertindak.
DPN APTRI mengungkapkan krisis petani tebu akibat anjloknya harga gula dan tetes tebu.
Ribuan ton gula menumpuk di pabrik karena rendahnya permintaan. Petani curiga gula rafinasi merembes ke pasar umum, mempengaruhi harga dan pasokan.
Gula petani tebu di Jawa Timur menumpuk di gudang akibat harga gula rafinasi yang lebih murah. APTRI mendesak pemerintah untuk membeli gula petani.