
Pilu Anih, Puluhan Tahun Tinggali Gubuk Reyot di Padalarang
Anih, tinggal di gubuk rusak di Bandung Barat. Setelah bertahun-tahun menunggu, rumahnya akhirnya akan direnovasi.
Anih, tinggal di gubuk rusak di Bandung Barat. Setelah bertahun-tahun menunggu, rumahnya akhirnya akan direnovasi.
Suhadi dan Nuriyah bak roda kehidupan. Dulu berjualan tahu, kini mereka hidup mengenaskan di gubuk berdinding plastik di Pemalang.
Nasib pilu harus dialami Yaya (65) dan Nana (70). Pasangan lansia yang juga merupakan penyintas gempa ini tinggal di gubuk reyot.
Istri tercintanya meninggalkan dia seorang diri karena kondisi ekonomi Mwangi yang semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Nenek Simot, penghuni gubuk yang nyaris roboh di Patia, Pandeglang, akhirnya bisa bernapas lega. Gubug beralaskan tanah dan atap bocor itu segera direnovasi.
Nenek Simot, warga Kampung Kebon Jaya, Desa Rahayu, Patia, Pandeglang, sudah 3 tahun tinggal di gubuk kecil beralaskan tanah. Atap gubuknya itu juga bocor.
Iman dan Neng Wini bersama tiga anaknya tinggal di gubuk reyot berukuran 4x6 meter. Tiap hujan turun mereka tak tenang, ditambah kekhawatiran ambruknya gubuk.
Kakek Ajum (80) dan Mak Arah (60) kini bisa hidup layak. Sepasang lansia itu tak lagi tinggal di gubuk reyot. Keduanya kini menghuni rumah permanen.
Bahan-bahan gubuknya juga diambil dari kayu dan seng bekas yang tidak terpakai. Bahkan, atap dan dindingnya juga sudah banyak yang bocor.
Nenek yang bertahan hidup bersama putra semata wayang Baba (40) itu tinggal di gubuk reyot di Bone, Sulawesi Selatan.