
AS Izinkan Tes COVID-19 Napas, Mirip GeNose?
AS mengembangkan tes COVID-19 yang menguji sampel napas. Sebelumnya, RI juga memiliki alat skrining COVID-19 serupa yaitu GeNose.
AS mengembangkan tes COVID-19 yang menguji sampel napas. Sebelumnya, RI juga memiliki alat skrining COVID-19 serupa yaitu GeNose.
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat menyinggung penggunaan GeNose C19 di tengah mahalnya harga tes RT-PCR saat belum diturunkan.
Harga PCR sempat terpantau tinggi sampai Rp 1 juta sebelum diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) diturunkan menjadi Rp 300 ribu.
Tes PCR untuk syarat penerbangan Jawa-Bali tengah jadi perbincangan. Masih ingat nggak sih ada sederet tes Corona yang kini jarang didengar? Anal swab misalnya.
Rektor UGM baru saja melantik 19 dekan baru, salah satunya penemu GeNose yang diangkat jadi dekan FMIPA. Begini profilnya.
"Kita ini kan gembar-gembornya mencintai produk dalam negeri, tapi GeNose ditentang hebat sampai dilarang-larang di Stasiun Kereta," kata Freddy Harris.
DPR akan menggunakan alat tes GeNose untuk memeriksa tamu yang datang. Alat itu disebut merupakan hibah dari Universitas Gadjah Mada.
Hasil tes GeNose menunjukkan negatif Corona, tapi tes PCR kok malah positif? Berikut penjelasan peneliti GeNose mengapa hal itu bisa terjadi.
Alat deteksi COVID-19 lewat tes napas, GeNose, tidak lagi dipakai untuk skrining perjalanan. Namun, penelitiannya masih tetap berlanjut.
Dosen UGM sekaligus juru bicara tim GeNose Saifudin Hakim membantah alat GeNose C19 ditarik izin edarnya. GeNose masih digunakan di berbagai kegiatan.