
Rapid Antigen Sudah Masuk Laporan Harian COVID-19 RI, Tracing Mulai Ngegas?
Rapid antigen sudah masuk laporan Corona harian. Data dari Satgas COVID-19 per Rabu (3/3/2021) menunjukkan ada 1.471 orang yang dites Corona antigen.
Rapid antigen sudah masuk laporan Corona harian. Data dari Satgas COVID-19 per Rabu (3/3/2021) menunjukkan ada 1.471 orang yang dites Corona antigen.
Meski datanya belum masuk laporan harian Corona, juru bicara Satgas COVID-19 menegaskan rapid test antigen untuk diagnostik sudah dimulai.
Alat deteksi Corona SpiroNose lewat napas dihentikan penggunaannya setelah ditemukan hasil yang keliru. Padahal sebelumnya tes napas SpiroNose diklaim akurat.
Ada seribuan orang yang tiba dari luar negeri positif COVID-19 meski membawa surat bebas Corona. Satgas COVID-19 mengungkap tiga kemungkinannya.
Tak jarang pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 ternyata masih menunjukkan hasil positif dalam tes PCR. Masih bisakah tularkan virus?
Bebagai jenis tes Corona saat ini mudah sekali diakses, termasuk RT PCR dan rapid test antigen. Nah, bagaimana cara menentukan harus pakai yang mana?
Banyak orang berinisiatif memeriksakan diri ketika merasa berisiko tertular. Ini bagus, namun harus pula diantisipasi kemungkinan hasil yang tidak akurat.
Tak seperti di awal-awal pandemi, tes Corona kini sudah banyak pilihan dan lebih mudah diakses. Tapi terus jadi bingung, sebenarnya kapan sih harus tes?
Selama ini tes COVID-19 lebih difokuskan pada orang yang batuk, demam, dan tidak bisa mencium. Peneliti menyebut ada 4 gejala lain yang bisa turut diwaspadai.
Tes PCR saat ini menjadi standar emas pemeriksaan COVID-19. Penting untuk diingat, rajin tes PCR bukan jaminan seseorang lebih aman dari COVID-19 lho!