
Ini Raksasa Properti China Utang Rp 4.400 T yang Bikin Jokowi Wanti-wanti Pengembang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal raksasa properti China, Evergrande yang bangkrut dan memiliki utang Rp 4.400 triliun. Begini profilnya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal raksasa properti China, Evergrande yang bangkrut dan memiliki utang Rp 4.400 triliun. Begini profilnya
Meski memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, sektor properti juga punya risiko. Jokowi pun mewanti-wanti para pengembang agar berhati-hati dalam berbisnis.
Tahun baru China atau Imlek seharusnya dirayakan dengan meriah dan menyenangkan. Hal itu tampaknya tak terjadi pada pengusaha China, Hui Ka Yan.
Raksasa properti China, Evergrande Group menjual sebidang tanah di distrik Yuen Long, Hong Kong US$ 636,94 juta atau setara Rp 9,91 triliun (kurs Rp 15.565).
China sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia nampaknya tengah dilanda masalah besar.
Sektor properti China sedang berada dalam krisis besar. Perusahaan-perusahaan properti besar di negara itu tengah terjerat masalah utang luar negeri.
Industri properti di China telah mengalami krisis sejak tahun 2020. Apa buktinya?
Setelah Evergrande, ada lagi perusahaan properti China Shimao Group yang menyatakan gagal bayar utang luar negeri senilai US$ 1 miliar setara Rp 14,9 triliun
Pengadilan China telah membekukan 640,4 juta yuan (US$ 101 juta atau Rp 1,4 miliar) aset yang dimiliki oleh anak perusahaan China Evergrande Group.
Evergrande Group mengumumkan akan melepas tanah di distrik pedesaan Hong Kong yang belum dikembangkan sebagai jaminan utang.