
Duh! Evergrande Jadi Perusahaan Properti Dengan Utang Terbesar di Dunia
Pengadilan China telah membekukan 640,4 juta yuan (US$ 101 juta atau Rp 1,4 miliar) aset yang dimiliki oleh anak perusahaan China Evergrande Group.
Pengadilan China telah membekukan 640,4 juta yuan (US$ 101 juta atau Rp 1,4 miliar) aset yang dimiliki oleh anak perusahaan China Evergrande Group.
Evergrande masih berusaha menenangkan para krediturnya yang mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap raksasa real estate China.
Sebanyak dua Direktur Eksekutif Evergrande Group mengundurkan diri. Mereka adalah Lai Lixin dan Huang Xiangui.
Saham raksasa properti China, Evergrande Group anjlok ke level terendah pada Senin ini. Saham perusahaan anjok usai pengembang bicara mengenai pembayaran kupon.
Evergrande telah menjual seluruh sahamnya di perusahaan streaming film dan televisi HengTen seharga US$ 273 juta untuk membayar utangnya
Raksasa Properti Evergrande telah gagal membuat kesepakatan untuk menjual sahamnya senilai US$ 2,6 miliar atau sekitar Rp 36,9 triliun.
Kondisi gagal bayar yang terjadi pada perusahaan properti terbesar di China Evergrande disebut tidak akan berdampak ke sektor properti di Indonesia.
Setidaknya, ada empat pengembang yang tengah mengalami masalah karena industri real estat China yang sangat bergejolak dengan cepat. Siapa saja?
Perusahaan properti raksasa Evergrande saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah pembayaran utang ke berbagai pihak.
Utang Amerika Serikat (AS) dan raksasa properti China, Evergrande tengah menjadi perhatian dunia. Masalah ini dikhawatirkan akan berpengaruh ke ekonomi global.