
BPS: Ekonomi Sumut Tumbuh 4,69% di Kuartal II 2025
Ekonomi Sumatera Utara tumbuh 4,69% YoY, didorong sektor transportasi dan pertanian. Peningkatan harga CPO dan pencairan gaji 13 dan 14 berkontribusi positif.
Ekonomi Sumatera Utara tumbuh 4,69% YoY, didorong sektor transportasi dan pertanian. Peningkatan harga CPO dan pencairan gaji 13 dan 14 berkontribusi positif.
Harga cabai merah di Sumut masih rendah. Penurunan harga dipicu oleh pasokan melimpah dan permintaan rendah.
Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Sumut naik menjelang Idul Fitri 2025, mencapai Rp 3.717 per kg. CPO juga mengalami kenaikan harga.
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara mencapai 5,03% pada 2024, menunjukkan pemulihan pasca-pandemi. Sumber utama pertumbuhan berasal dari konsumsi rumah tangga.
Ekonomi Sumut diprediksi tumbuh 4,9 ± 5,7% pada 2025, didorong oleh program sosial dan permintaan CPO, meski ada risiko perlambatan global.
Deputi BI Sumut, Iman Gunadi, menyebut sektor perdagangan dan pertanian jadi andalan pertumbuhan ekonomi. Proyeksi positif hingga 2025 meski ada ketidakpastian.
Perwakilan Kemenkeu Sumut mencatat pendapatan negara hingga akhir Agustus 2024 sebesar Rp 24,64 triliun. Angka ini 54,79 % dari target yang telah ditetapkan.
Ekonom Sumut Gunawan Benjamin menilai perekonomian Sumut tumbuh namun menunjukkan adanya potensi perlambatan. Ini penyebabnya.
Aktivitas ekspor dan impor Sumut mengalami kontraksi cukup dalam pada triwulan III tahun ini. Beruntung masih ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga.
OJK mencatat investor pasar modal di Sumut mencapai 546.319 rekening per Oktober 2023. Naik 19,21 persen dibanding Oktober 2022 sebesar 458 ribuan rekening.