Ekonomi Sumut Tumbuh 4,55% pada Triwulan III 2025, Melambat Dibanding Sebelumnya

Ekonomi Sumut Tumbuh 4,55% pada Triwulan III 2025, Melambat Dibanding Sebelumnya

Kartika Sari - detikSumut
Rabu, 05 Nov 2025 20:40 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Foto: Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (dok. detikcom)
Medan -

Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) tumbuh 4,55% secara Year on Year (YoY) pada Triwulan III 2025. Pertumbuhan ekonomi ini melemah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,69%.

"Ekonomi Sumatera Utara Triwulan III-2025 terhadap Triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,55 persen YoY sementara pada Triwulan II tumbuh 4,69%," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Asim Saputra, Rabu (5/11/2025).

Asim menyebutkan bahwa Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Real Estate sebesar 10,69%, kemudian diikuti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 6,95%. Namun, bidang konstruksi mengalami stagnan hanya tumbuh 0,01%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, BPS mencatat pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,69% pada triwulan III 2025 secara YoY, terjadi perlambatan dibanding triwulan sebelumnya sebesar 4,95%.

ADVERTISEMENT

Melihat hal ini, Ekonom Sumut Gunawan Benjamin menilai bahwa adanya terjadi perlambatan ekonomi ini turut dipengaruhi oleh melemahnya daya beli pemerintah.

"Laju pertumbuhan ekonomi Sumut di kuartal ketiga 2025 melambat menjadi 4.55% secara tahunan atau YoY. Dibandingkan dengan kuartal kedua yang mampu tumbuh 4.69% secara tahunan. Sektor usaha konstruksi yang nyaris tidak mengalami pertumbuhan selama dua kuartal terakhir, menunjukan bahwa lemahanya belanja pemerintah yang tercermin dari efisiensi anggaran," kata Gunawan.

Selain itu, Gunawan menyebut bahwa penurunan daya beli masyarakat juga turut mempengaruhi laju perekonomian Sumut pada Triwulan III ini.

"Belanja rumah tangga alami kontraksi (negatif) sebesar 0,26% secara kuartalan, alami perlambatan menjadi 4,69% secara tahunan, dan menunjukkan adanya perlambatan serius menjadi 4,69% secara kumulatif. Padahal konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi 50,59% terhadap pembentukan PDRB di Sumut. Melemahnya belanja masyarakat menunjukan bahwa adanya penurunan pada belanja masyarakat, yang mengindikasikan melemahnya daya beli," ucapnya.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads