
Tak Cukup Bukti Bikin Kasus Ketua DPRD Vs Bupati Solok Disetop Polisi
Kasus Bupati Solok Epyardi Asda Vs Ketua DPRD Solok Dodi Hendra yang dibawa ke ranah hukum menemui titik akhir. Polisi menghentikan kasus tersebut.
Kasus Bupati Solok Epyardi Asda Vs Ketua DPRD Solok Dodi Hendra yang dibawa ke ranah hukum menemui titik akhir. Polisi menghentikan kasus tersebut.
Bupati Solok menjelaskan soal video dirinya ngamuk di sidang paripurna DPRD. Menurutnya, alasannya keluar dari ruang sidang, karena DPRD ribut masalah internal.
Bupati Solok Sumatera Barat, Epyardi Asda mengamuk di ruang sidang DPRD. Ia berseteru dengan Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Solok, Dendi.
Bupati Solok, Epyardi Asda kembali membuat heboh. Politikus PAN yang sedang berseteru dengan Ketua DPRD itu, marah-marah dan mengamuk di Gedung DPRD Solok.
Upaya mediasi damai kasus dugaan pencemaran nama baik Ketua DPRD Solok, Dodi Hendra, di Polda Sumbar gagal dirajut. Kasus ini pun berlanjut.
Mediasi antara Bupati Solok Epyardi Asda dan Ketua DPRD Solok Dodi Hendra dalam kasus dugaan pencemaran nama baik batal digelar.
Ketua DPRD Kabupaten Solok, Sumbar terus melanjutkan proses hukum terhadap Bupati Solok kasus dugaan pencemaran nama baik. Anggota DPR meminta mereka damai.
Gerindra menyebut mediasi antara Bupati Solok dengan Ketua DPRD Solok sudah pernah dilakukan. Akan tetapi tidak ada titik temu dari mediasi itu.
Ketua DPRD Solok, Dodi Hendra menolak mediasi dengan Bupati Epyardi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik. Dodi siap bertarung dengan Epyardi di pengadilan.
Penyidik Ditreskrimsus (Direktorat Kriminal Khusus) Polda Sumatera Barat memanggil Bupati Solok Epyardi Asda untuk datang ke Mapolda, Selasa (7/9) mendatang.