
Video: Menaker Minta Maaf ke Ojol Karena BHR Belum Optimal
Menaker Yassierli minta maaf ke pengemudi ojol soal Bonus Hari Raya (BHR) yang dinilai belum optimal. Ia ungkap formulasi BHR untuk tahun depan.
Menaker Yassierli minta maaf ke pengemudi ojol soal Bonus Hari Raya (BHR) yang dinilai belum optimal. Ia ungkap formulasi BHR untuk tahun depan.
Menaker Yassierli mendapat kritikan pedas dari akademisi dan pakar terkait dengan kebijakan Bonus Hari Raya (BHR) untuk para pengemudi ojek online (ojol).
"Saya juga mohon maaf kalau BHR kemarin saya dan Pak Wamen itu belum optimal, tapi dari awal saya sudah sampaikan kita harus maju," kata Yassierli.
Grab Indonesia menjelaskan alasan beberapa driver ojol tidak menerima BHR Lebaran. Kriteria keaktifan dan kemampuan finansial perusahaan jadi faktor penentu.
Pemerintah akan menyiapkan aturan tarif hingga perlindungan sosial (perlinsos) bagi pengemudi (driver) ojek online (ojol), termasuk Tunjangan Hari Raya (THR).
"Yang nggak dapat (BHR) itu macam-macam ya karena bisa juga ada mereka yang sudah terdaftar, tapi tidak pernah narik itu ada juga," kata Tirza.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan menindak tegas aplikator ojek online (ojol) yang nakal dalam memberikan Bonus Hari Raya (BHR).
Wamenaker Immanuel Ebenezer memanggil aplikator ojol untuk evaluasi Bonus Hari Raya (BHR). Ada pengemudi ojol yang tidak dapat BHR.
Kemnaker membuka layanan pengaduan THR dan BHR. Sebanyak 1.536 perusahaan dilaporkan terlambat atau tidak membayar THR. Denda dan sanksi menanti pelanggar.
Gojek telah menyalurkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada mitra driver sesuai imbauan Presiden dan Kementerian Ketenagakerjaan.