
Angka Kelahiran Rendah Disorot, Perempuan Jepang Kini Buka Suara
Beberapa perempuan Jepang mulai bersuara lantang di medsos menanggapi masalah turunnya tingkat kelahiran di negaranya. Berikut selengkapnya.
Beberapa perempuan Jepang mulai bersuara lantang di medsos menanggapi masalah turunnya tingkat kelahiran di negaranya. Berikut selengkapnya.
Jepang mengakui turunnya tingkat kelahiran dan perlu segera ditangani. Tapi suara perempuan jarang terdengar karena sedikitnya mereka yang ada di ranah politik.
Imbas warganya ogah menikah dan punya anak, kini Jepang dihantui angka kelahiran yang anjlok. Mengatasinya, Jepang membuat lembaga baru. Seperti apa tugasnya?
Krisis kelahiran di Jepang makin parah, bahkan populasinya semakin menyusut. Salah satu contohnya terjadi di desa Kawakami ini.
Angka kelahiran di Jepang terus menurun imbas dari resesi seks. Salah satunya dipicu banyaknya pasutri yang memutuskan untuk childfree alias tidak punya anak.
Jepang ketar ketir dilanda krisis populasi. Banyak bukti nyata menunjukkan daruratnya situasi di Jepang imbas resesi seks.
Jepang dihantui krisis populasi. Sebab, Jepang menjadi negara tertinggi dengan populasi wanita berusia 50 tahun tanpa anak di antara negara-negara maju lainnya.
Angka kelahiran di Jepang terus menurun. Mantan menteri dan penasihat PM Jepang, Masako Mori, menyebut ada kemungkinan Jepang akan lenyap di masa depan.
Jepang dikhawatirkan bakal lenyap jika anjloknya angka kelahiran tidak kunjung teratasi. Banyak warga ogah berkeluarga, ini yang dikhawatirkan pemerintah.
Penasihat Perdana Menteri Fumio Kushida mengatakan jika fenomena itu terus berlanjut, bukan tidak mungkin Jepang akan lenyap di masa depan.