
Buntut Komentar Aplikasi Injil, Ade Armando Juga Terjerat Masalah Adat
Buntut komentarnya di medsos soal penolakan aplikasi Injil berbahasa Minang, masyarakat adat Minang berencana memproses Ade Armando secara adat.
Buntut komentarnya di medsos soal penolakan aplikasi Injil berbahasa Minang, masyarakat adat Minang berencana memproses Ade Armando secara adat.
"Buat saya nggak masalah dipolisikan. Memang salah saya apa?" kata Ade Armando terkait pelaporan dirinya ke Polda Sumbar, Selasa (8/6/2020).
Ade Armando dilaporkan ke Polda Sumbar terkait komentarnya di media sosial (medsos) terkait penolakan terhadap aplikasi Android Kitab Suci Injil Minangkabau.
Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengkritik diskusi tentang pemakzulan Presiden, yang dihadiri Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Ade Armando mengkritik Din saat menjadi keynote speaker di acara webinar. Ade menyebut Din memberikan sambutan yang menggulirkan isu pemakzulan.
Ade Armando komentari webinar diskusi pemakzulan Presiden Joko Widodo yang digelar Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (Mahutama). Dinilai tidak pantas.
Ade Armando telah memintaa maaf kepada PP Muhammadiyah atas statusnya di Facebook yang menyinggung Muhammadiyah. Namun tidak kepada Din Syamsuddin.
Akademisi Universitas Indonesia Ade Armando enggan mencabut pernyataannya terhadap Din Syamsuddin yang menyebutnya 'dungu'.
"Amatlah tidak bijak jika ada sekelompok orang berbicara tentang pemakzulan presiden yang dikaitkan dengan kebebasan berpendapat," kata Buya Syafii.
Ade Armando meminta maaf kepada Muhammadiyah terkait diskusi pemakzulan Presiden yang digelar Mahutama, tapi bukan kepada Din Syamsuddin.