.webp)
Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tidak hanya memiliki Danau Toba sebagai tempat wisata indah. Akan tetapi, di Sumut juga ada sebuah pulau keren yang wajib dikunjungi.
Di pulau tersebut, para detikers bisa menikmati keindahan bawah lautnya yang aduhai dan pastinya tak kalah dari Pulau Bali atau Lombok. Untuk menikmati itu semua, para detikers bisa melakukannya dengan cara snorkeling.
Lantas, di manakah lokasi snorkeling yang keren sambil melihat terumbu karang, berinteraksi dengan ikan-ikan dan melihat berbagai makhluk laut lainnya tersebut? Berikut ulasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi snorkeling yang keren itu bernama Pulau Badalu. Pulau yang bisa disebut sebagai surga bawah laut Sumut tersebut berlokasi di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Pulau ini merupakan salah satu dari gugusan Kepulauan Mursala yang juga berada di Tapteng. Dari banyaknya pulau yang termasuk dalam gugusan tersebut, Pulau Badalu memiliki keindahan bawah laut yang paling indah.
Pulau Badalu menampilkan keindahan alam Tapanuli Tengah yang dikelilingi oleh air laut yang bersih dan jernih. Bahkan dengan mata telanjang pun detikers dapat melihat terumbu karang dengan jelas.
Jika detikers bersnorkeling, dapat secara detail melihat langsung beragam jenis biota laut yang jarang ditemukan di pantai, sungai, ataupun laut lainnya. Biota laut itu seperti ikan badut (nemo), kepe-kepe (butterflyfish), ikan lepu ayam (lionfish), angelfish, anthias, Moorish idol, dan penyu.
detikers yang ingin berkunjung ke Pulau Badalu, bisa menyeberang menggunakan kapal selama 1,5 jam dari Sibolga. Untuk menikmati indahnya Pulau Badalu, detikers dapat merogoh kocek sebesar Rp 340 ribu per orang.
Harga tersebut terdiri dari kapal penyeberangan dari dan ke Sibolga, jaket pelampung, alat snorkeling, foto atau video dengan kamera drone, underwater, pemandu, dan biaya retribusi masuk pulau.
Jika telah sampai di Pulau Badalu, detikers nantinya bisa menyewakan rumah-rumah penduduk sebagai tempat penginapan. Jika tidak, detikers juga bisa berkemping ria.
Artikel ini ditulis oleh Vania Dinda Azura, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dhm/dhm)
