Hai detikers, sedang bersiap ingin melakukan perjalanan di hari libur? Tentu anda pasti akan memilih tujuan kunjungan anda ke daerah atau objek wisata yang sesuai dengan kebutuhan rekreasi anda. Sesuai dengan keinginan hati dan sesuai dengan kemampuan dana yang akan dikeluarkan.
Nah, bagi para detikers di Provinsi Bangka Belitung, ini ada salah satu objek wisata yang dapat anda kunjungi. Objek wisata bersejarah dipulau Bangka, tepatnya di ibukota provinsi yakni Pangkalpinang.
Keberadaan Pangkalpinang tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan Masjid Jamik Pangkalpinang. Masjid Jamik tersebut pertama kali dibangun pada tanggal 3 Syawal 1355 H atau bertepatan dengan 18 Desember 1936.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentuk bangunan Masjid Jamik semi permanen dan pondasi yang cukup kuat, berlantai semen berdinding papan dan beratap genteng bila dilihat dari atas berbentuk seperti piramida, lebar di sebelah bawah menciut di bagian tengah dan atasnya.
Dikutip dari detikTravel, sejarah perjalanannya Masjid Jamik mengalami 3 (tiga) kali renovasi, 2 kali renovasi besar dan sekali renovasi kecil. Tahap pertama dilakukan pada 1950-1954.
Sedangkan tahap kedua pada 1955-1961 selesai secara total dan diresmikan pada 3 Juni 1961, dan renovasi kecil yang terakhir dilakukan pada tahun 2003. Uniknya, pembangunan masjid ini dilakukan oleh masyarakat secara bergotong royong.
Demikian pula renovasi masjid dilaksanakan oleh masyarakat dengan melibatkan semua unsur baik sipil maupun militer. Bantuan dana berasal dari partisipasi masyarakat yang ada di Pulau Bangka, para pengusaha muslim dan non muslim, dan perusahaan tambang timah Bangka.
Pengusaha asal Bangka yang ada di pulau Jawa, dan bahkan Wakil Presiden RI Muhammad Hatta (Bung Hatta) ikut menyumbang uang tunai sebesar Rp 1.000 pada renovasi tahap pertama (1950-1954). Pada pada saat itu harga emas 1 gram= Rp 4,30. Jadi, sumbangan Bung Hatta senilai 232,5 gram emas waktu itu.
Ingin tahu keunikannya? baca selanjutnya...
Menurut cerita masyarakat setempat, setiap unsur bangunan masjid memiliki makna filosofis. Salah satu keunikan masjid ini adalah antara tangga depan (yang berbentuk setengah lingkaran) dengan atapnya dihiasi oleh tiang penyangga (ukuran kecil) berjumlah 5 tiang, bisa diartikan sebagai Rukun Islam.
Kemudian, antara tembok depan dengan atapnya dihiasi tiang penyangga kecil sebanyak 6 buah (3 sebelah kanan dan 3 sebelah kiri), dapat diartikan sebagai Rukun Iman.
Ciri khas lainnya dari Masjid Jami Pangkal Pinang adalah 4 menara di sudut bangunannya yang menjadi simbol jumlah empat khalifah sekaligus sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW.
Bangunan Masjid Jamik Pangkalpinang mempunyai jendela-jendela berukuran besar dengan tujuan memperlancar sirkulasi udara saat jemaah datang untuk beribadah.
Jendela-jendela tersebut menjadi salah satu bagian bangunan yang dipertahankan sejak dibangun pada tahun 1936. Walaupun saat di dalam masjid sudah dipasang AC. AC akan dinyalakan pada saat shalat Jumat atau pun pada acara-acara tertentu.
Masjid Jamik Pangkalpinang juga dilengkapi sebuah beduk ukuran raksasa pemberian dari Kapolda pertama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang khusus didatangkan dari pulau Jawa.
Masjid Jamik Pangkalpinang saat ini dapat menampung jamaah sebanyak 2.000 orang, dengan luas tanah seluas 5.662 m² dan sudah memiliki sertifikat pada tanggal 6 Februari 1993. Dan, sejak tahun 2010 Masjid Jamik telah menjadi salah satu Cagar Budaya Kota Pangkalpinang.
Hal itu tercatat di Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/2010, tanggal 8 Januari 2010 dan dilindungi Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Bila Anda berkunjung ke Pulau Bangka, jangan lupa singgah di Masjid Jamik Pangkalpinang yang bersejarah dan merupakan masjid tertua di kota Pangkalpinang yang dihuni oleh berbagai etnis dan agama dengan rukun damai sejahtera sejak dulu kala.
Simak Video "Video: Mobil Xenia Terbakar di Bangka Tengah, Ada Mayat di Dalamnya"
[Gambas:Video 20detik]
(bpa/bpa)