.webp)
Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) berusaha meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan konsumen. Hal itu dilakukan melalui program Retail Make Over di berbagai wilayah operasional.
Sejak tahun 2023- 2025, Pertamina mencatat ada sebanyak 162 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang telah mengalami pembenahan tampilan, fasilitas, dan standar pelayanan.
Program ini menyasar 6 area utama, yakni Aceh (26 SPBU), Kepulauan Riau (8 SPBU), Medan (60 SPBU), Riau (32 SPBU), Sibolga (7 SPBU), dan Sumatera Barat (29 SPBU).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan penyegaran wajah dan fasilitas SPBU, konsumen tidak hanya mendapatkan energi yang berkualitas, tetapi juga pengalaman layanan yang lebih nyaman, modern, dan sesuai standar pelayanan prima Pertamina.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara Gunawan Benjamin berpandangan menyebut wajah Pertamina di masyarakat memang terletak pada SPBU-nya. Ada banyak SPBU yang sejauh ini belum mendapatkan renovasi atau make over di sejumlah wilayah.
Menurut Gunawan, program make over ini meskipun tidak bersentuhan secara langsung dengan urusan ketersediaan BBM di setiap wilayah, namun akan membuat citra Pertamina maupun kepuasan pelanggan membaik.
SPBU bagi sebagian besar pengguna jalan bukan hanya sebagai tempat untuk pengisian bahan bakar saja. Lebih dari itu, SPBU kerap dijadikan tempat untuk beristirahat, ibadah, hingga kebutuhan kuliner.
"Jadi make over yang dilakukan Pertamina ini sebaiknya bukan hanya fokus kepada lini bisnis utama saja, seperti menyediakan BBM bagi masyarakat," kata Gunawan, Selasa (23/9/2025).
Gunawan menyarankan bahwa Pertamina bisa mewujudkan SPBU sebagai tempat bagi pengguna jalan untuk mendapatkan jasa pelayanan lainnya.
"Jadi, SPBU tidak hanya mengedepankan distribusi BBM semata. Tetapi turut membangun ekonomi kerakyatan dengan memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk ikut menyediakan jasa atau barang yang dibutuhkan pengguna jalan," tuturnya.
Gunawan menyebut SPBU saat ini memiliki peran strategis di mata masyarakat. Terlebih SPBU yang berada di jalan lintas atau terletak di dalam rest area jalan tol.
"Fungsi strategis tersebut pada dasarnya juga bisa menjadikan Pertamina untuk ikut menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. SPBU sebaiknya di desain dengan pendekatan konsep yang kreatif," tutur Gunawan.
Ia menyebut mengubah SPBU menjadi sebuah kawasan one stop solution yang bukan hanya menyediakan BBM. Coffee shop, retail modern, rumah makan, mini banking, bengkel, wahana permainan, tempat ibadah, serta bentuk fasilitas lain yang memungkinkan SPBU menjadi ekosistem layanan yang menawarkan banyak pilihan jasa maupun barang kepada masyarakat.
"Jadi kita apresiasi langkah Pertamina yang melakukan make over. Ini langkah bagus dalam merevitalisasi fungsi SPBU serta memberikan pendekatan dan pelayanan prima bagi masyarakat," pungkasnya.
Bentuk Konsistensi Perusahaan
Manager Retail Sales Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Edith Indra Triyadi menyampaikan bahwa Retail Make Over menjadi bentuk konsistensi perusahaan dalam menjaga standar pelayanan di seluruh SPBU.
"Kami memastikan bahwa seluruh SPBU di Sumbagut memiliki tampilan yang seragam, fasilitas yang lebih lengkap, dan pelayanan yang profesional. Hal ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan pengalaman terbaik ketika bertransaksi di SPBU Pertamina, di manapun lokasinya," ungkap Edith.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani juga turut menekankan pentingnya sinergi dengan konsumen.
"SPBU merupakan wajah Pertamina di mata masyarakat. Melalui Retail Make Over, kami ingin menghadirkan SPBU yang bukan hanya sekadar tempat mengisi BBM, tetapi juga sebagai ruang pelayanan publik yang ramah, nyaman, dan mendukung gaya hidup modern masyarakat," jelas Fahrougi.
Lebih jauh, melalui integrasi dengan MyPertamina, konsumen bisa memanfaatkan promo digital, transaksi nontunai, hingga akses informasi produk yang lebih transparan.
Dengan demikian, SPBU Pertamina tidak hanya melayani, tetapi juga bertransformasi menjadi ruang interaksi modern antara perusahaan dan masyarakat.
