Top Skor Liga 1 Sementara: Egy Maulana Vikri Teratas

Winger Dewa United Egy Maulana Vikri tidak akan bermain melawan PSM Makassar dipekan ke-27 Liga 1 2022/2023. — Egy Maulana Vikri. Foto: Istimewa/tangkapan layar (Instagram Dewa United)

Jakarta -

Pemain Dewa United Egy Maulana Vikri lagi rajin-rajinnya merobek gawang lawan akhir-akhir ini. Dia pun saat ini menjadi top skor Liga 1 2024/2025 untuk sementara.

Melansir detikSport, Egy berhasil mencetak empat gol dalam lima laga terakhir Dewa United di Liga 1 sejak 23 November-16 Desember. Masing-masing satu gol/laga dicatatkan Egy ke gawang Bali United, PSS Sleman, Malut United, dan Persita Tangerang.

Egy hanya gagal mencetak gol ke gawang Barito Putera pada 12 Desember. Selama masa subur itu, Dewa United meraih hasil positif di mana menang 1-0 atas Bali United, mengalahkan PSS 2-1, menahan Malut United 1-1, dan pesta gol 4-0 lawan Persita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlahan-lahan Dewa United pun kini merangsek ke papan tengah. Tim besutan Jan Olde kini nangkring di peringkat ke-8 klasemen sementara Liga 1 dengan torehan 22 poin.

Tambahan empat gol dalam lima laga bikin Egy kini mengoleksi sembilan gol. Raihan tersebut untuk sementara menjadi yang terbanyak di Liga 1.

Mantan pemain Lechia Gdansk itu mengungguli bomber-bomber asing seperti Gustavo Almeida, Dalberto, Leo Gaucho, hingga Lulinha. Gustavo dan Dalberto mengoleksi delapan gol, sementara Leo Gaucho tujuh gol.

"Sebenarnya saya pribadi tidak terlalu berpikir tentang top skor dan lebih fokus kepada tim. Hal yang lebih penting adalah melihat tim ini nantinya ada di posisi berapa," kata Egy dalam pernyataan yang dirilis Dewa United.

Meski Liga 1 belum selesai, fenomena pemain lokal memuncaki daftar top skor terbilang langka. Ilija Spasojevic merupakan pemain berpaspor Indonesia terakhir yang menjadi top skor pada Liga 1 2021/22.

Sebelum Spaso, Boaz Solossa juga pernah meraih hal serupa pada Liga Super Indonesia 2008/09 dan 2013. Sebelum itu juga ada Ilham Jaya Kesuma yang meraihnya pada 2002 dan 2004, serta Peri Sandria (1994/95), Kurniawan Dwi Yulianto (1997/98), dan Bambang Pamungkas (1999-2000).