.webp)
Karo United yang bermain di Liga 2 melakukan pergantian nama menjadi Sada Sumut FC. Ternyata pergantian nama tersebut dilakukan atas keinginan pendiri atau founder Karo United, Arya Sinulingga.
Manajer Sada Sumut FC, Yosephine Sembiring mengatakan jika perubahan nama klub tersebut tidak dilakukan secara tiba-tiba. Pada bulan April yang lalu, Arya sudah menyampaikan niatan kepada para suporter terkait rencana perubahan nama tersebut.
"Jadi sebenarnya perubahan nama itu nggak mendadak ya, karena kita sudah menginformasikan sebelumnya bersama founder Karo United sekitar bulan April kalau tak salah," kata Yosephine Sembiring kepada detikSumut, Senin (5/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat pertemuan itu, Arya sudah menjelaskan soal alasan kenapa harus melakukan pergantian nama. Namun belum diumumkan nama pengganti Karo United.
"Di situ sebenarnya sudah dijelaskan oleh founder alasannya kenapa Karo United akan berganti nama, tetapi memang pilihan namanya belum disampaikan karena masih ada beberapa pertimbangan," ucapnya.
Banyak yang menuding jika perubahan nama tersebut sangat politis. Namun hal itu dibantah oleh Yosephine. "Memang seperti ada indikasi kita menjual, indikasi politik, tapi sebenarnya itu sama sekali nggak ada," ujarnya.
Yosephine menyebutkan jika perubahan nama tersebut dilakukan karena visi Arya Sinulingga. Yaitu ingin membuat klub sepakbola yang bisa membanggakan nama Sumatera Utara.
"Itu lebih ke idealismenya founder aja yang kepingin mewujudkan Karo United ini menjadi klub yang memang membanggakan Sumatera Utara, mungkin itu sudah berbicara soal visi dari founder," ujarnya.
Hal itu lah yang menjadi pro dan kontra di tengah-tengah suporter. Sebab belum semua yang bisa menerima keputusan tersebut.
"Nah ini yang mungkin belum bisa diterima sama pendukung kita dengan wajar, resiko ini juga telah kita pertimbangkan bahwasanya akan ada pro dan kontra," bebernya.
Saat disinggung soal kenapa harus melakukan pergantian nama jika dengan alasan ingin membanggakan nama Sumatera Utara, Yosephine menuturkan hal itu merupakan perspektifnya founder klub. Hal itu sangat sulit diperdebatkan.
"Setiap pribadi itu kan mempunyai cara untuk melihat masalah, untuk melihat apapun, itu udah sulit kita perdebatkan, jadi sulit kita perdebatkan perspektif orang dalam melihat cita-cita klub," tutupnya.
(dhm/dhm)
