.webp)
Gubernur Bali Wayan Koster masih tidak bisa menerima kehadiran Israel. Koster menganggap kedatangan Israel menjadi ancaman untuk Bali.
"Hal ini sangat berpotensi menjadi ancaman dan gangguan keamanan di Bali, baik ancaman bersifat terbuka dan tertutup," ujar Koster dilansir detikBali, Kamis (30/3/2023).
Karena itu dia tidak mau mengambil resiko dengan menerima kedatangan Israel. Apalagi atas apa yang dilakukan Israel ke Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak mentolerir potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini," tegasnya.
Menurut Koster, urusan Israel dengan prinsip kemanusiaan tidak bisa dipisahkan. "Karena didasarkan pada hal yang prinsip terkait kemanusiaan, sejarah, dan tanggung jawab pergaulan antar-bangsa dan aspirasi masyarakat kepada FIFA," ungkapnya.
Penolakan terhadap Timnas Israel, lanjut Koster, juga sesuai dengan amanat UUD 1945 yang dipegang teguh oleh presiden pertama Soekarno. "Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," tegas dia.
Kendati demikian, Koster mengaku tak mengharapkan FIFA membatalkan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sebaliknya, justru ia berharap laga sepakbola internasional itu bisa tetap dilaksanakan di Bali.
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah
Sebelumnya, FIFA mengumumkan keputusan terkait Piala Dunia U-20. FIFA menyatakan Indonesia batal menjadi tuan rumah.
Dikutip dari situs resmi FIFA, Rabu (29/3/2023), keputusan itu diambil seusai rapat Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua PSSI Erick Thohir.
"FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023," demikian keterangan di situs FIFA.
Artikel ini sudah tayang di detikBali.
(astj/astj)
