Sejarah PSMS Medan, Didirikan dengan Semangat Pluralisme

Sejarah PSMS Medan, Didirikan dengan Semangat Pluralisme

Nizar Aldi - detikSumut
Minggu, 07 Agu 2022 08:05 WIB
Tim PS. Polisi Medan ketika Bertanding di Bandung pada tahun 1951 (Doc. Keluarga Almarhum Ramli Yatim)
Tim PS. Polisi Medan ketika Bertanding di Bandung pada tahun 1951 (Dok. Keluarga Almarhum Ramli Yatim)
Medan -

PSMS Medan musim 2022/2023 akan bermain di Liga 2. Klub ini merupakan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara khususnya Kota Medan.

detikers yang warga Medan atau pecinta PSMS, udah tahu belum tentang sejarah klub yang dijuluki ayam kinantan itu. Kalau belum, simak penjelasannya.

Pemerhati sepakbola Indra Efendi Rangkuti mengatakan PSMS didirikan pada 21 April 1950 dengan semangat pluralisme. Hal itu kata dia karena yang membentuk PSMS terdiri dari berbagai latar belakang etnis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PSMS ini dulunya dibentuk oleh enam orang yang mewakili klub amatir yang lintas etnis," kata Indra Efendi Rangkuti kepada detikSumut, Minggu (7/8/2022).

Keenam orang tersebut adalah Adinegoro dari klub Al Wathan yang identik dengan Arab, Madja Purba dari Sahata yang merupakan klub bagi orang Batak, Sulaiman Siregar dari Persatuan Olahraga (PO) Polisi, TM Haris dari Medan Sport klub orang Melayu, dr. Pierngadi dari Deli Maatschappij dan Tedja Singh dari India Football Team yang merupakan klub orang India.

ADVERTISEMENT

Pertandingan PS. Perisai vs PS Bintang Utara dalam Kompetisi Divisi Utama PSMS Medan era 70-an (Doc. Keluarga Almarhum Zulkarnaen Pasaribu)Pertandingan PS. Perisai vs PS Bintang Utara dalam Kompetisi Divisi Utama PSMS Medan era 70-an (Doc. Keluarga Almarhum Zulkarnaen Pasaribu)

Oleh karena itu dia menyebutkan pendirian PSMS Medan merupakan bentuk dari semangat pluralisme masyarakat di Kota Medan pada saat itu.

"Jadi itu sebenarnya PSMS ini dalam pendiriannya merupakan perwujudan dari pluralisme," sebutnya.

Keenam tersebut kemudian mengkoordinir 23 klub di Medan saat itu untuk mendirikan PSMS Medan. Alhasil tepat 21 April 1950 berdirilah PSMS Medan dengan 23 klub anggota.

Akan tetapi, Indra menyebutkan Deliesche Voetbal Bond (DVB) yang didirikan tahun 1907, Oost Sumatera Voetbal Bond (OSVB) berdiri tahun 1915, Rumah Susun Football Club (RSFC), Voetbal Bond Medan Organisatie (VBMO) dan beberapa klub yang didirikan zaman Belanda, sering dikaitkan sebagai sebagai cikal bakal pendirian PSMS. Padahal menurutnya tidak ada bukti yang jelas yang bisa membuktikan hal tersebut.

"Yang saya sebutkan tadi (beberapa klub zaman Belanda) tidak punya bukti yang jelas, bahwa klub yang didirikan zaman Belanda itu menjadi cikal bakal PSMS," sebutnya.

PSMS Pernah Disegani Tim Luar Negeri. Simak Halaman Berikutnya....

PSMS Medan menyematkan 1950 di dalam logonya. Di dalam logo tersebut juga terdapat bunga dan daun tembakau yang identik dengan Tanah Deli (Medan). Sehingga menurutnya cikal-bakal PSMS Medan merupakan klub yang didirikan pada zaman Hindia Belanda.

"Dibuktikan dengan adanya tahun 1950 yang terdapat di logo PSMS dan juga tembakau yang sangat identik dengan Medan," ungkapnya.

Setelah berdiri, PSMS Medan mempunyai sekretariat di Jalan Bali atau sekarang Jalan Veteran. Sekretariat itu bernama Gedung PSMS dan pengurus PSMS berkantor di situ sejak tahun 1955 hingga 1972.

Sedangkan lapangan yang digunakan PSMS saat itu bernama Lapangan Medan Putra, lapangan itu sekarang tidak ada lagi dan saat ini di atas lapangan tersebut berdiri Hotel Madani di Jalan Sisingamangaraja. PSMS Medan kemudian memakai Stadion Teladan sebagai lapangan bertanding pada tahun 1953 setelah digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON).

Bintang Utara saat menjadi juara Divisi Utama PSMS Medan tahun1980 (Doc. M. Sudaryanto)Bintang Utara saat menjadi juara Divisi Utama PSMS Medan tahun1980 (Doc. M. Sudaryanto) Foto: Istimewa

Pada tahun 1972 atas perhatian Wali Kota Medan Sjoerkani karena saat itu PSMS Medan berhasil menjuarai turnamen nasional tiga kali berturut-turut. Maka PSMS Medan disediakan gedung di Stadion Kebun Bunga agar para pemain mempunyai tempat istirahat yang layak ketika menjalani TC.Sebelumnya pemain PSMS istirahat di kamar sempit yang ada di Stadion Teladan ketika menjalani TC.

Di awal-awal berdiri, PSMS mendapat julukan The Killer dari tim luar negeri. Julukan tersebut karena PSMS selalu berhasil menaklukkan lawannya baik klub dari dalam negeri maupun luar negeri. Kalau pun tidak menang, setidaknya PSMS akan kalah tipis melawan tim luar negeri tersebut dibandingkan dengan klub lainnya yang dihabisin dengan skor telak.

"Jadi PSMS dulu disebut The Killer sekitar tahun 1953 hingga 1970-an, saat itu PSMS menjadi momok yang menakutkan bagi lawan baik dari luar negeri maupun dalam negeri," ujarnya.

Memasuki era 1967 hingga 1990, PSMS kerap meraih kemenangan dan pernah meraih juara sebanyak tiga kali berturut-turut dari tahun 1967 hingga 1971. Selain itu, PSMS meraih juara keempat di gelaran Turnamen Klub Juara Asia (AFC Champions Cup) tahun 1970 di Teheran.

"PSMS Medan pernah juara tiga kali berturut-turut di era perserikatan, bahkan meraih Jura di Agha Khan Gold Cup 1967 di Bangladesh dan juara empat di gelaran AFC Champions Cup 1970," tutupnya.

Asal Usul PSMS Medan Mendapat Julukan Ayam Kinantan

Saat ini, PSMS Medan memiliki julukan Ayam Kinantan. Julukan Ayam Kinantan ini sebetulnya milik anggota PSMS yaitu Medan Putra. PSMS sendiri mendapatkan julukan ini seusai juara Divisi Utama Perserikatan PSSI pada tahun 1985.

"Julukan Ayam Kinantan disematkan kepada PSMS seusai PSMS Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI pada 1985. Julukan ini aslinya adalah julukan dari klub anggota PSMS yaitu Medan Putra," ucapnya.

Kebetulan pada masa itu pengurus PSMS banyak yang pernah menjadi pengurus Medan Putra. Demikian juga pelatih PSMS Parlin Siagian yang merupakan binaan asli Medan Putra termasuk beberapa pemain seperti Ponirin Meka yg pernah dibina di Medan Putra. Ditambah kebiasaan Manajer PSMS Bawono yang kerap membawa Ayam Jago kala menginap di Kebun Bunga, sehingga julukan Ayam Kinantan disematkan kepada PSMS Medan.

PSMS Medan berjulukan Ayam Kinantan populer saat ini tidak terlepas dari peran wartawan senior Medan, almarhum Zatako di dalam tulisan-tulisannya. Julukan Ayam Kinantan itu akhirnya terkenal dan identik dengan PSMS Medan sampai saat ini.

"Julukan Ayam Kinantan ini dipopulerkan oleh wartawan senior Medan berdarah Minang almarhum Zatako," ungkapnya.

PSMS Medan menjadi Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI sebanyak 6 kali yaitu 1967,1969,1971,1975 (Juara bersama Persija),1983 dan 1985. PSMS adalah klub terbanyak yang meraih gelar Juara Div.Utama Perserikatan PSSI sesudah Indonesia Merdeka

Biarpun PSMS Medan punya banyak mengukir sejarah di dalam dunia persepakbolaan tanah air, namun saat ini PSMS terdegradasi dari liga tertinggi di Indonesia yaitu Liga 1. PSMS Medan bermain di Liga 2 untuk musim 2022/2023 ini.

Ahmad Bustomi saat bermain di laga uji coba melawan Persikab Bandung. (Foto: Istimewa)Ahmad Bustomi saat bermain di laga uji coba melawan Persikab Bandung. (Foto: Istimewa)

Berikut klub-klub yang bernaung sebagai anggota PSMS tahun 1950-1955:

1. Persatuan Olahraga Al Whatan
2. Persatuan Olahraga Ardjuna
3. Persatuan Olahraga Bintang Merah
4. Persatuan Olahraga Dynamo
5. Persatuan Olahraga Deli MY
6. Persatuan Olahraga Medan Putra
7. Persatuan Olahraga Neteral
8. Persatuan Olahraga Peranakan Thionghoa
9. Persatuan Olahraga Kependjaraan
10. Persatuan Olahraga Polisi
11. Persatuan Olahraga Rumah Sakit Umum
12. Persatuan Olahraga Sahata
13. Persatuan Sepak Bola Deli Spoorweg Maatschappij
14. Bond Garnizoen Medan
15. Persatuan Sepak Bola Himpunan Pemuda Madju
16. Ikatan Olahraga Belawan
17. Indian Football Team
18. Sportvereniging Juliana
19. Persatuan Sepak Bola Kesatria
20. Kesatuan Olahraga Pegawai Pemerintah Sumatera Utara
21. Persatuan Olahraga Medan Timur
22. Persatuan Sepak Bola Sinar Medan
23. Union Football Team

Klub Anggota PSMS Medan hingga pertengahan 1980-an terbagi ke dalam empat divisi:

Divisi Utama

1. Sinar Medan
2. Indonesia Muda
3. Bintang Utara
4. Dinamo
5. Persatuan Sepak Bola Angkatan Darat (PSAD)
6. Medan Utara
7. Tirtanadi
8. Kejora
9. Medan Putra
10. Perisai

Divisi Satu

1. Deli Putra
2. Angkasa
3. BBD
4. Teras (kini Echo Lima 41)
5. Persatuan Olahraga Polisi
6. Medan Tama
7. Bintang Selatan
8. Pita Sutra (kini Gumarang FC)
9. Sahata
10. Sri Naga

Divisi Dua

1. Volta
2. Darma Putra
3. Tornado
4. RBC
5. Torpedo
6. Garuda
7. POR Pembangunan
8. Kinantan
9. Padang Lawas Putra
10. Mandala Putra

Divisi Tiga

1. Kuda Laut
2. Putra Medan
3. Tirtanadi Muda
4. Putra Tuntungan (kini PS. Keluarga USU)
5. Mohan
6. Kesawan Putra
7. The Attacks
8. Himalayakti
9. Meteor
10. Mandala Sakti

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Heboh Kondisi Kandang Medan Zoo Viral Tak Terawat"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads