Calon Wakil Wali Kota Batam nomor urut 1, Hardi Selamet Hood, menegaskan pentingnya kurikulum muatan lokal dalam pendidikan dasar di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Menurutnya, kurikulum muatan lokal akan berperan besar dalam membangun karakter anak di tengah tantangan zaman.
"Tahun 2045 kita akan berhadapan dengan Artificial Intelligence (AI), dan pada saat itu kita membutuhkan manusia yang memiliki karakter kuat dan menjunjung kebudayaan leluhurnya. Karakter seperti itu tidak akan didapat dari AI. Maka, konsep muatan lokal akan membantu membangun karakter anak," kata Hardi, Selasa (5/11/2024).
Hardi menekankan pentingnya pengetahuan kebudayaan Melayu melalui kurikulum muatan lokal bagi anak-anak di Batam. Ia berharap, melalui muatan lokal ini, anak-anak dapat mempertahankan karakter budaya mereka dalam menghadapi perkembangan zaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berada di tanah Melayu, jadi kita harus memegang kebudayaan Melayu. Dengan demikian, anak-anak kita di masa depan akan menjadi kuat dan tangguh karena ada muatan lokal ini," ujarnya.
Hardi menambahkan muatan lokal berbasis kebudayaan penting untuk menangkal budaya asing yang berpotensi merusak karakter anak bangsa. Dengan dasar budaya lokal, Ia yakin generasi muda akan mampu bersaing dalam menghadapi tantangan zaman.
"Jika mereka bersaing di tingkat internasional atau nasional, saya yakin mereka akan lebih tangguh. Namun, jika budaya asing masuk, kita bisa menjaga identitas kita dengan budaya dan tetap menjadi pemenang," jelasnya.
"Kebudayaan Melayu harus menjadi titik tolak dalam membentuk karakter di pendidikan dasar," tambahnya.
Hardi menilai bahwa kurikulum pendidikan nasional yang saat ini diterapkan oleh pemerintah pusat sudah cukup baik. Namun, kurikulum muatan lokal berbasis budaya juga tak kalah penting untuk membentengi karakter anak-anak Batam.
"Kekuatan kurikulum nasional sudah luar biasa, tapi kekuatan kurikulum muatan lokal tidak kalah bagusnya," tutupnya.
Baca juga: Jurus Nuryanto-Hardi Atasi Banjir di Batam |
(mjy/mjy)