.webp)
Toge Panyabungan merupakan kuliner manis khas Mandailing yang selalu menjadi incaran saat bulan Ramadan. Takjil ini menjadi salah satu daya tarik utama dalam menjelang berbuka puasa.
Kuliner satu ini hanya ada dijual ketika bulan Ramadan. Toge Panyabungan selalu menjadi takjil yang sangat diminati dan dicari oleh masyarakat.
Salah satu lokasi penjualan Toge Panyabungan ada di Jalan Prof. H. M. Yamin, tepatnya depan Masjid Perjuangan '45. Ada lebih dari lima pedagang yang
menjual Toge Panyabungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampilan takjil ini sekilas terlihat seperti es cendol. Ternyata, ada berbagai macam bahan yang dicampur ke dalam minuman khas Mandailing ini seperti lupis, pulut hitam, pulut putih, cendol, dan candil yang kemudian disiram dengan santan dan gula merah sebagai pemanis.
 Toge Panyabungan Foto: nizar aldi/detisumut |
Adapun untuk satu porsi dari hidangan ini, detikers hanya perlu menyiapkan uang sebesar Rp 15 ribu. Penikmat Toge Panyabungan ini sangatlah beragam, mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Bahkan, tidak sedikit di antara mereka telah menjadikan takjil ini sebagai pilihan utama dalam berbuka puasa selama bertahun-tahun.
Salah satu di antaranya adalah Rini, warga Medan yang rutin membeli Toge Panyabungan sebagai takjil untuk berbuka puasa. Ia mengatakan bahwa cita rasa Toge Panyabungan yang manis sangat cocok untuk dinikmati di waktu berbuka.
"Saya orangnya nggak bisa langsung makan nasi pas buka puasa, jadi saya selalu beli takjil ini sebagai pengganjal perut dulu. Menurut saya rasanya manis sih, seger juga. Terus ada isiannya kayak candil, cendol, sama lupis juga. Jadi, udah lumayan buat kenyang sih cukup makan ini aja," ungkap Rini.
Selain Toge Panyabungan, detikers juga dapat membeli aneka takjil lainnya seperti es buah, es campur, dan berbagai bubur manis yang dijual mulai dari harga Rp 5.000-an.
(astj/astj)
