Indonesia dikenal memiliki banyaknya suku dan budayanya. Sehingga setiap daerah memiliki makanan khas tradisionalnya sendiri.
Di daerah Kabupaten Karo dikenal dengan keindahan alam, udara sejuk, dan juga tempat wisatanya, ada santapan manis yang digemari masyarakat di Karo. Namanya cimpa unung-unung.
Cimpa merupakan salah satu santapan manis yang digemari masyarakat suku Karo. Bahan utama untuk membuat kue manis ini adalah beras ketan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cimpa kue tradisional khas Karo. Untuk bahannya pun masih mudah didapatkan, rasanya manis gurih karena di dalamnya ada gula merah campur parutan kelapa," tutur Ibu Mestina Milala, salah satu penjual kue cimpa di Medan, Senin (8/5/2023).
"Kalau Cimpa itu sebenarnya ada 3 jenis. Ada cimpa unung, cimpa tuang, sama cimpa matah. Bedanya di cara penyajian dan pembuatan saja, kalau untuk cimpa unung disajikan pas ada acara adat Karo, cimpa tuang biasanya dijadikan oleh-oleh dari Karo, dan untuk cimpa matah dikonsumsi sehari tapi cimpa matah ini tidak dimasak makanya harus segera dihabiskan," sambungnya.
Cimpa unung-unung memiliki tekstur yang legit dan sedikit lengket karena terbuat dari beras ketan. Cimpa unung-unung hampir mirip rasanya seperti lapet pulut gula merah yang manis dan gurih dari campuran gula merah dengan kelapa parut.
Selain rasanya enak, masyarakat suku Karo menganggap cimpa sebagai makanan yang wajib ada di pesta adat pernikahan, kerja tahunan, merdang merdem dan lainnya.
"Cimpa ini jarang kali ditemukan di kota, lebih banyak di daerah Karo sana, dan saya pun menjual dengan sistem po (pre order) saja. Harga yang saya jual kisaran Rp 20 ribu/ porsi, untuk 1 porsinya isi 10 biji," ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh Herlyn Agnes, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(afb/afb)