Sumut Sepekan

Napi Tewas Dikeroyok-4 Anggota LSM Kena OTT saat Peras ASN

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 11 Okt 2025 11:57 WIB
Foto: Getty Images/South_agency
Jakarta -

Berbagai peristiwa dan kasus kriminal menarik terjadi dalam sepekan terakhir di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Misalnya, soal seorang narapidana yang diduga tewas dikeroyok teman sekamar dan 4 anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) polisi.

Tak hanya kedua kasus ini, ada banyak lagi kasus-kasus menarik yang terjadi dalam sepekan terakhir. Bagi detikers yang penasaran dengan rangkum peristiwa tersebut, berikut detikSumut berikan penjelasannya:

1. Densus Amankan 4 Terduga Teroris

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat orang terduga teroris di Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumut. Keempat terduga teroris ini diduga jaringan pendukung ISIS.

Untuk terduga teroris di Tanjungbalai diamankan pada Senin (6/10/2026). Penangkapan itu dibenarkan oleh Kepala Lingkungan II Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar Aziz. Aziz menyebut dirinya turut mendampingi penangkapan tersebut.

"Iya, (penangkapan) terduga teroris, (sekitar) setengah 9 (pagi)," kata Aziz saat dikonfirmasi detikSumut.

Aziz mengatakan ada seorang pria berinisial RR (29) yang diamankan. Setelah mengamankan RR itu, Densus 88 melakukan penggeledahan ke rumah RR di Lingkungan II, Kelurahan Pahang.

Selain RR, Densus 88 ternyata juga melakukan penangkapan di Sumbar. Ada 3 terduga teroris yang diamankan, yakni RW, KM, dan AY, dan RR. Keempatnya disebut berasal dari kelompok Ansharut Daulah.

Para terduga teroris berperan mulai dari menyebarkan propaganda di media sosial, sebagai content creator propaganda ISIS dan aktif memprovokasi aksi teror serta menyebarkan dukungan terhadap ISIS.

Densus 88 Antiteror Polri menyita sejumlah barang bukti, mulai dari ompi hijau loreng, tiga lembar kertas bertuliskan logo ISIS, dan tiga buku berjudul 'Kupas Tuntas Khilafah Islamiyyah', 'Melawan Penguasa', serta 'Al Qiyadah wal Jundiyah'.

2. Napi Tewas Usai Diduga Dikeroyok Teman Sekamar

Seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Pangururan, Kabupaten Samosir bernama Armi Siregar (27) diduga tewas usai dikeroyok teman sekamarnya. Setelah penganiayaan itu, korban sempat dilarikan ke klinik dan rumah sakit.

Korban meninggal dunia pada Senin (6/10). Kepala Bidang Perawatan, Pengamanan dan Kepatuhan Internal Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sumut Rindra Wardhana mengatakan perkelahian pertama terjadi di kamar Toba 3 pada Minggu (5/10) malam. Usai mengetahui terjadinya perkelahian itu, petugas memindahkan Armi ke kamar Toba 2.

"Setelah mengetahui ada perkelahian, petugas memindahkan WBP (warga binaan pemasyarakatan) Armi ke kamar Toba 2 untuk mencegah perkelahian lagi sambil menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Rindra saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (7/10).

Lalu, keesokan harinya saat pembagian makanan pagi, Armi disebut masuk ke kamarnya yang lama untuk mengambil barang-barangnya tanpa sepengetahuan petugas. Hal itu pun memicu konflik antara korban dan sejumlah warga binaan lainnya.

Setelah pengeroyokan itu, korban dilarikan ke klinik yang ada di lapas. Namun, kondisi korban terus memburuk hingga terpaksa harus dilarikan ke RS Hadrianus Sinaga. Nahasnya, nyawa korban tidak tertolong.

Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Edward Sidauruk menyebut ditemukan luka, seperti luka memar di tubuh korban. Meski begitu, pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan luka-luka yang dialami korban.

3. 4 Anggota LSM Kena OTT

Empat anggota LSM terjaring OTT polisi saat memeras salah seorang ASN Pemko Padangsidimpuan berinisial IIH. Ada uang Rp 15 juta yang turut diamankan petugas kepolisian saat OTT.

"Iya, OTT, langsung dapat uangnya di jaket dia (pelaku)," kata Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan AKP Hasiholan Naibaho saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (8/10).

Kasi Humas Polres Padangsidimpuan AKP Kenborn Sinaga memerinci keempat pelaku adalah DS, ARH, ZF dan MA. Kenborn mengatakan kejadian itu berawal pada 27 Juni 2025 saat pelaku IS mengajak korban bertemu di salah satu kafe di Kota Padangsidimpuan.

"Pelapor diancam oleh pelaku dengan cara akan menyebarkan video saat pelapor dan satu orang lainnya yang berada di bar di Kota Medan. Pelaku meminta sejumlah uang dan pelapor mentransfer uang senilai Rp 3 juta ke akun DANA salah satu pelaku inisial AR," kata Kenborn.

Lalu, pada 5 Oktober 2025, para pelaku kembali melancarkan aksinya. Awalnya, korban dihubungi pelaku DS dan meminta uang Rp 15 juta.

Jika uang tersebut tidak diberikan, pelaku mengancam akan menggelar aksi terkait video korban yang tengah berada di salah satu bar. Aksi unjuk rasa itu rencananya akan digelar pada 9 Oktober 2025.

Pada 6 Oktober 2025, korban pun bertemu dengan pelaku dan menyerahkan uang Rp 15 juta yang diminta para pelaku. Pihak kepolisian yang sudah mengetahui informasi itu pun langsung melakukan OTT.



Simak Video "Video: Jadi Bekingan Mobil Sengketa, 4 Anggota LSM Laskar Sakera Ditangkap Polisi"


(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork