Jaringan telekomunikasi di wilayah Kota Sibolga-Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), terputus akibat banjir bandang dan longsor. Perantau di Kota Medan panik karena tidak bisa mengetahui kondisi keluarga mereka di wilayah tersebut.
Salah satu perantau asal Tapteng di Medan, Mangara Wahyudi, mengatakan jika orang tuanya terjebak di lantai 2 rumah mereka di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Pondok Batu, Kecamatan Sarudik.
"Orang tua terjebak di lantai dua dari semalam," kata Mangara Wahyudi, Rabu (26/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mangara menyebutkan belum mengetahui apakah keluarganya sudah dievakuasi atau belum hingga saat ini. Sebab komunikasi terputus sejak kemarin sore.
"Tercatat sejak jam 3 sore semalam bahkan jaringan masih belum pulih, perkembangan evakuasi belum tahu," sebutnya.
Warga lainnya Lina Wandy juga menyampaikan hal serupa. Ia tidak dapat menghubungi keluarganya sejak kemarin.
"Tolong untuk Kota Sibolga terutama tim SAR mulai dari Pandan, Sarudik sampai Parambunan mohon infonya keluarga ku terutama mamak ku dan kakak ku atas nama Minar Situmeang dan Desryna Yanti ku mohon sampaikan ke saya kabar dann keberadaannya dari semalam," tulis Lina Wandy.
Lina bersama saudaranya mengaku tidak tidur sejak kemarin karena menunggu informasi soal keluarganya. Ia berharap unggahannya disebar agar mengetahui kondisi keluarganya.
"Kami anak-anaknya yg di perantauan risau sampai tak tidur semalaman memikirkan keadaan mereka di sana," imbuhnya.
Selain itu, masih banyak nitizen dan warga yang mencari tahu kondisi keluarganya di wilayah Sibolga-Tapteng. Kondisi jaringan yang terputus membuat mereka panik karena tidak dapat menghubungi keluarga.
Untuk diketahui, banjir bandang dan longsor menerjang sejumlah wilayah di Sumut, seperti Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padangsidimpuan, dan Sibolga. Sejumlah warga dilaporkan terluka dan meninggal dunia dalam peristiwa ini.
(astj/astj)











































