Round Up

Awal Mula Aksi Komplotan Pencuri Avtur Pasokan Bandara Kualanamu Terbongkar

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 16 Feb 2025 13:30 WIB
Foto: dok Lantamal I
Deli Serdang -

Aksi pencurian minyak avtur untuk pasokan Bandara Kualanamu terbongkar. Para pelaku mengaku sudah melakukan pencurian itu sejak tahun 2022.

Selama lebih dari dua tahun itu, komplotan pencuri ini meraup cuan dari hasil mencuri minyak Pertamina tersebut. Lalu, bagaimana awal mula aksi para pelaku ini terbongkar? Berikut detikSumut rangkum penjelasannya:

Pengungkapan kasus ini dilakukan usai TNI lAL, yakni Lantamal I mencium adanya pencurian avtur saat proses penyaluran dari kapal ke ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

Tim Intelijen Lantamal I pun menyelidiki hal tersebut hingga menemukan sebuah gubuk yang dijadikan gudang di pantai tersebut pada, Selasa (11/2/2025). Gubuk itu berisi puluhan ton avtur yang diletakkan di dalam tangki-tangki.

"Petugas melaksanakan penindakan ke lokasi gudang di Pantai Dewi Indah dan ditemukan pemilik gudang atau gubuk bernama Tofa yang sehari-hari mengaku sebagai penjaga wisata pantai tersebut," kata Kadispen Lantamal I Letkol Laut Nelson Sagala, Kamis (13/2/2025).

Dalam kasus ini, Lantamal I menangkap tiga orang pelaku. Ketiganya, yakni Rafar alias Tofa (47), Irwansyah alias Dede (31) dan Hairi (43).

Nelson belum memerinci peran dari ketiga pelaku ini. Namun, pelaku Tofa juga merupakan pengelola Pantai Dewi Indah tersebut.

Selain mengamankan ketiga pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti, seperti 29 tangki yang masing-masing berisi satu ton avtur dan dua drum plastik yang masing-masing berisi sekitar 220 liter avtur.

Setelah itu, para pelaku dan barang bukti diamankan ke Lantamal I. Kemudian, kasus tersebut diserahkan ke Polresta Deli Serdang untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Nelson menyebut para pelaku melancarkan aksinya dengan melubangi pipa milik pertamina. Lalu, para pelaku memasang pipa mereka dan mengalirkannnya ke gubuk tersebut.

"Para pelaku beraksi saat tanker Pertamina tiba di titik lego jangkar dan proses transfer minyak melalui pipa bawah laut. Para pelaku membuka keran yang berada di dalam gudang untuk mengalirkan minyak dari pipa ke tangki plastik yang sudah disiapkan sampai seluruh tangki penuh," ujarnya.

Berdasarkan pengakuan para pelaku, aksi itu sudah dilakukan mereka sejak tahun 2022. Sekali beraksi, para pelaku mencuri sebanyak 30 kiloliter (KL).

Atas kejadian ini, Pertamina mengaku mengalami kerugian hingga Rp 400 juta. Perkiraan kerugian itu masih untuk barang bukti yang diamankan saat penggerebekan gudang penyimpanan avtur tersebut. Sementara untuk perhitungan kerugian secara menyeluruh sejak pencurian itu terjadi, Pertamina belum bisa memastikannya.

"Dengan barang bukti kalau nggak salah ada 29 baby tank, sekitar 30 KL (kiloliter), (kerugian) sekitar Rp 400 jutaan," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Kamis (13/2).



Simak Video "Video: Polisi Musnahkan 51,75 Hektare Ladang Ganja di Aceh dengan Dibakar"

(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork