Pertamina Rugi Rp 400 Juta gegara Ulah Komplotan Pencuri Avtur di Pantai Labu

Pertamina Rugi Rp 400 Juta gegara Ulah Komplotan Pencuri Avtur di Pantai Labu

Finta Rahyuni - detikSumut
Kamis, 13 Feb 2025 20:40 WIB
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Foto: Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Deli Serdang -

Lantamal I mengungkap kasus pencurian minyak avtur untuk pasokan Bandara Kualanamu di Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Atas kejadian ini, Pertamina mengalami kerugian sekitar Rp 400 juta.

"Dengan barang bukti kalau nggak salah ada 29 baby tank, sekitar 30 KL (kiloliter), (kerugian) sekitar Rp 400 jutaan," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Kamis (13/2/2025).

Susanto mengatakan perkiraan kerugian itu masih untuk barang bukti yang diamankan saat penggerebekan gudang penyimpanan avtur tersebut. Sementara untuk perhitungan kerugian secara menyeluruh sejak pencurian itu terjadi, Susanto menyebut pihaknya belum bisa memastikannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, para pelaku mengaku sudah melakukan pencurian itu sejak tahun 2022.

"Kalau sampai dengan saat ini, saya harus menunggu dulu hasil penyelidikan, saya belum bisa pastikan apakah itu dari tahun 2022, karena saya masih menunggu proses hukum yang sedang terjadi di (Polresta) Deli Serdang dan pengungkapan dari keterangan tersangka," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Susanto menyebut biasanya kapal tanker akan melakukan penyaluran avtur ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Kualanamu sebanyak 2-3 kali dalam sebulan. Pengisian dilakukan melalui pipa sepanjang 5 km.

Adapun kapasitas DPPU itu mencapai 30 juta kiloliter. Jadi, 30 KL yang dicuri oleh para pelaku setiap kali beraksi itu tidak disadari oleh pihaknya karena angka tersebut masih dalam batas losses atau penguapan. Dia menyampaikan bahwa pihaknya selalu melakukan pemantauan saat proses penyaluran itu.

"30 ribu liter ini di sistem kami masih batas losses. Ada yang namanya losses, mungkin kalau saya lihat ini masih di ambang losses," sebutnya.

Dia menyampaikan bahwa kedalaman pipa yang dipasang oleh para pelaku itu sekitar 1-3 meter. Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan pihaknya, pipa yang dilobangi para pelaku hanya di titik itu saja. Susanto memastikan stok dan penyaluran avtur ke maskapai tetap berjalan normal setelah insiden pencurian tersebut.

"Saat ini, stok berjalan di Kualanamu itu mencakup 55 hari dan pasca pengungkapan ini juga kami di Kualanamu itu tetap berjalan normal, operasi penerimaan dan penyaluran avtur ke maskapai itu tetap berjalan normal, tidak ada terkendala," jelasnya.

Susanto menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian terkait kasus tersebut. Pada saat yang bersamaan Pertamina juga melakukan penyelidikan internal.

"Mungkin lebih lengkapnya kita harus menunggu tim kepolisian. Yang jelas kami juga melakukan investigasi internal terhadap kejadian ini supaya tidak terulang," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, pencurian minyak avtur untuk pasokan Bandara Kualanamu itu sudah dilakukan para pelaku sejak tahun 2022. Sekali beraksi, para pelaku mencuri sebanyak 30 kiloliter (KL)

"Menurut keterangan dari pelaku, sekali beraksi dapat mengambil sekitar 30 KL BBM jenis avtur," kata Kadispen Lantamal I Letkol Laut Nelson Sagala.

Nelson mengatakan pengungkapan itu dilakukan pada Selasa (11/2). Awalnya, petugas mendapatkan informasi adanya gubuk berisi tangki-tangki plastik bermuatan minyak di Pantai Dewi Indah tersebut. Lalu, sekira pukul 12.00 WIB, Posal Pantai Labu dan Patkamla Karang Gading menggerebek lokasi tersebut dan menemukan tangki-tangki berisi avtur.

Dalam kasus ini, Lantamal I menangkap tiga orang pelaku. Ketiganya, yakni Rafar alias Tofa (47), Irwansyah alias Dede (31) dan Hairi (43). Nelson belum memerinci peran dari ketiga pelaku ini. Sementara satu orang lagi bernama Jack (50) masih dalam pencarian.

Selain mengamankan ketiganya, petugas juga mengamankan barang bukti, seperti 29 tangki yang masing-masing berisi satu ton avtur, dua drum plastik yang masing-masing berisi sekitar 220 liter avtur, dan selang minyak.

"Para pelaku melakukan tapping pipa di bibir Pantai Dewi Indah dengan cara melobangi pipa saat kosong dengan bor, lalu disambungkan ke pipa besi dan selang sampai ke gudang penampungan," kata Nelson.

Nelson menyebut para pelaku beraksi saat tanker Pertamina tiba. Lalu, mereka membuka keran pipa di dalam gudang untuk mengalirkan minyak tersebut.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads