.webp)
Ketua Harian Kompolnas RI, Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo berbicara soal alasan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tidak diborgol saat diperiksa oleh anggota Propam Polda Sumbar. Arief menyebut anggota Propam tidak tahu permasalahan yang terjadi.
"Anak buahnya Kabid Propam yang piket, tentunya kaget. Karena bisa kita bayangkan orang lagi enak-enaknya istirahat walaupun dia piket. Ada apa ini? kok ada Kabag Ops Polres Solok Selatan datang," kata Arief Wicaksono Sudiutomo di Mapolda Sumbar, Minggu (24/11/2024).
"Tentunya ditanya, pada saat ditanya itulah dia belum tahu. Sementara dari Polres Solok Selatan juga belum memberikan info. Mungkin belum sampai info itu karena saat itu jam istirahat," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief Wicaksono mengatakan saat AKP Dadang Iskandar menyerahkan diri di Mapolda Sumbar saat itu jam sudah menunjukkan pukul 04.00 WIB.
"Jarak dari Solok Selatan ke Padang bisa 4 jam atau bisa lebih. Kejadian itu kan pukul 00.15 WIB. Kemudian yang bersangkutan ini nyupir sampai ke Padang ini. Kemudian menyerahkan diri ke Polda. Kita bisa membayangkan sampai Polda sebelum subuh atau jam 04.00 WIB. Sampai ke anak buahnya Kabid Propam yang piket, tentunya kaget," jelasnya.
Arief Wicaksono mengatakan, AKP Dadang Iskandar yang sedang ditanyai jajaran Propam Polda di Mapolda Sumbar seperti video yang beredar bukan merupakan proses BAP.
"Begitu juga diperiksa secara awal. Itu bukan di BAP melainkan di-interview secara awal. Bukan di BAP. Nah, setelah dapat laporan baru dilaksanakan sesuai prosedur. Yaitu tangan diborgol, dikasih rompi tahanan dan seterusnya. Itulah sebabnya, jadi seolah kita lihat di video beredar seakan dia datang kayak di kawal begitu aja," tutupnya.
(afb/afb)
