Modus Investasi di Online Shop, IRT di Batam Tipu Korban hingga Rp 400 Juta

Modus Investasi di Online Shop, IRT di Batam Tipu Korban hingga Rp 400 Juta

Alamudin Hamapu - detikSumut
Selasa, 30 Jan 2024 15:15 WIB
LA, ibu rumah tangga di Batam yang ditangkap karena penipuan investasi. (Dok Polsek Sekupang)
Foto: LA, ibu rumah tangga di Batam yang ditangkap karena penipuan investasi. (Dok Polsek Sekupang)
Batam -

Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial LA (43) warga Kelurahan Sei Harapan, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ditangkap Polisi. Pelaku LA ditangkap karena melakukan penipuan berkedok investasi online shop.

Kapolsek Sekupang AKP Muhammad Rizky Saputra mengatakan kasus penipuan investasi berkedok online sop yang dilakukan LA itu merugikan korbannya hingga Rp 400 juta. Korbannya adalah tetangga pelaku sendiri.

"Pelaku LA saat ini telah diamankan di Polsek Sekupang dan proses hukumnya terus berlanjut," kata AKP Rizky, Selasa (30/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus investasi berkedok online shop berawal dari LA mengajak korban untuk berinvestasi di partner kerja pelaku. Pelaku menjanjikan kepada korban akan memberikan keuntungan 10 persen dan mengembalikan modal awalnya.

"Setelah itu LA mengajak korban TS untuk berinvestasi dalam usaha online shop, Korban menyerahkan uang sebanyak Rp 400 juta secara bertahap kepada tersangka," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Usai korban menyerahkan uang investasi tersebut, hingga tenggat waktu untuk membagi hasil keuntungan pelaku tak kunjung memberikan keuntungan maupun modal korban. Hasil penelusuran korban ternyata dirinya dan beberapa orang telah menjadi korban penipuan pelaku LA.

"Ketika dimintai kejelasan kerja sama, pelaku LA selalu menghindar. Karena tak terima, akhirnya korban melaporkan kejadian ini kepada polisi," ujarnya.

Hasil penyelidikan atas laporan tersebut ditemukan adanya indikasi tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku LA. Polisi kemudian mengamankan LA di kediamannya.

"Pengakuan pelaku uangnya untuk kebutuhan sehari-hari. Uang yang diambil dari korban ini juga untuk usaha lain, seperti gali lubang tutup lubang. Korbannya ada beberapa namun yang baru buat laporan sejauh ini baru satu orang inisial TS," ujarnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads