6 Pembunuhan Sadis di Sumut 2023, Ditembak di Dada-Tewas Tanpa Kepala

Kaleidoskop 2023

6 Pembunuhan Sadis di Sumut 2023, Ditembak di Dada-Tewas Tanpa Kepala

Finta Rahyuni - detikSumut
Senin, 18 Des 2023 11:35 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi pembunuhan. (Foto: Dok.Detikcom).

5. Pria di Karo Cekik Pacar Hingga Tewas, Bikin Sandiwara Seolah-olah Minum Racun

Seorang pria di Kabupaten Karo inisial ZI (19) mencekik pacarnya RS (22), hingga tewas. Namun, pelaku membuat sandiwara seolah-olah korban bunuh diri dengan meminum racun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman mengatakan korban ditemukan tewas di sebuah hotel di Kecamatan Kabanjahe pada Selasa (7/11). Sementara pelaku diamankan Kamis (9/11).

"ZI merupakan kekasih korban. Pelaku membuat alibi dengan meminum cairan pembersih lantai seolah-olah korban dan tersangka bunuh diri," kata Wahyudi, Jumat (10/11).

ADVERTISEMENT

Perwira menengah Polri itu menyebut kejadian itu berawal saat pihak kepolisian menerima informasi adanya penemuan mayat seorang wanita di hotel tersebut. Petugas kepolisian pun menuju lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Setelah itu, korban dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan bekas cekikan di leher korban.

"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi bahwa korban sudah menginap dua hari di TKP bersama teman prianya tersebut. Setelah dua hari menginap, ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, hingga akhirnya peristiwa tersebut diketahui," ujarnya.

Penyidik pun menyelidiki pria yang menginap bersama korban. Alhasil ditemukan bahwa pria tersebut adalah ZI. Pihak kepolisian pun memburu keberadaan ZI hingga akhirnya mengamankannya.

Mantan Kapolres Dairi itu mengatakan sebelum pembunuhan itu, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok. Akibat sudah emosi, pelaku pun mencekik kekasihnya itu hingga tewas. Namun, untuk mengelabui, pelaku membuat sandiwara dengan meminumkan racun kepada korban dan dirinya. Hal itu dilakukannya agar seolah-olah keduanya hendak bunuh diri.

6. Pedagang Telur di Gunung Sitoli Tewas Ditikam

Anugrah Zendrato (26) ditangkap karena membunuh pedagang telur di Kota Gunung Sitoli, Eddy Sofyan saat akan mencuri di toko korban. Begini kronologi pembunuhan itu.

Kapolres Nias AKBP Luthfi mengatakan pencurian itu memang sudah direncanakan oleh pelaku. Lalu, pada Sabtu (2/12) pagi saat pelaku hendak berangkat ke tempat kerjanya yang bersebelahan dengan toko korban, pelaku sudah membawa sebuah parang pemotong daging ke dalam jok sepeda motornya. Alat itulah yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

"Kemudian, sekira pukul 07.20 WIB, pelaku tiba di kantor dan memarkirkan sepeda motornya di teras kantor tersebut, dengan posisi sebilah parang masih tetap berada di dalam jok sepeda motornya," kata Luthfi, Senin (4/12).

Lalu, sekira pukul 19.09 WIB pelaku masuk dan membuka pintu toko milik korban. Saat itu, korban tengah berada di dekat meja kasir.

Awalnya, pelaku berpura-pura menanyakan harga telur yang ada di samping kanan mobil pikap yang terparkir di dalam toko itu. Kemudian, korban menghampiri pelaku dan berdiri di antara tumpukan telur tersebut sambil menjelaskan harga telur yang ditanya pelaku.

Saat korban mendekat, pelaku langsung mengambil sajam yang telah diletakkannya di pinggangnya. Korban yang melihat aksi pelaku langsung berupaya melakukan perlawanan dengan menendang dada pelaku.

Setelah itu, korban pun berusaha untuk merebut parang yang berada di tangan pelaku. Aksi korban itu membuat jari telunjuk pelaku tersayat. Akibatnya, pelaku kembali membacok tubuh korban berkali-kali.

Korban yang merasa kesakitan, sempat berupaya meminta pertolongan. Pelaku pun panik hingga akhirnya pergi menutup pintu toko korban. Setelah itu, pelaku menggorok leher korban hingga tewas.

Setelah mencuri dan menghabisi nyawa korban, pelaku pun berniat melarikan diri dari pintu belakang toko. Namun, saat itu, pintu tersebut dalam kondisi terkunci.

Alhasil, pelaku naik ke lantai dua untuk mencari jalan keluar. Namun, lagi-lagi, pintu tersebut dalam keadaan terkunci. Pada akhirnya, pelaku memutuskan untuk keluar dari pintu depan sembari membawa parang dan uang yang dicurinya.

Kemudian, pelaku kembali masuk ke dalam kantornya dan menuju pintu bagian belakang untuk membuang parang tersebut ke laut. Setelah itu, pelaku menghidupkan kembali cctv kantor yang sempat dimatikannya.

Luthfi menyebut setelah jasad korban ditemukan, pelaku sempat mendatangi lokasi karena dipanggil oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Namun, saat itu, pihak kepolisian belum mencurigai bahwa Anugrah lah pelaku pembunuhan itu.

Petugas awalnya hanya ingin meminta keterangan pelaku. Sebab, saat kejadian, pelaku lah yang tengah bekerja di salah satu perusahaan swasta.

Dia mengatakan awalnya Anugrah tidak mengakui perbuatannya itu. Namun, selang beberapa waktu pelaku akhirnya mengakui perbuatannya.

Ada sejumlah uang yang diambil oleh pelaku dari korban. Sejauh ini pihaknya masih mendalami apakah ada pelaku lain dalam kasus tersebut.

"Uang yang kami amankan Rp 300-an (ribu) uang rupiah, ada ringgitnya juga, RM 86. Sementara itu yang kami pastikan (pelaku), ini mau kita kembangkan apa ada yang membantu dia," pungkas Luthfi.



Simak Video "Video: KPK Tetapkan 5 Tersangka Terkait OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]

(dhm/dhm)


Hide Ads