Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) Hendro Susanto mendesak POM TNI AU lebih cepat memproses Pratu Richal Alunpah yang membunuh pemilik warkop di Medsn, Yosua Samosir. Hal itu guna mengungkap motif pembunuhan tersebut.
"Kita meminta POM TNI AU memproses ini lebih cepat, nggak boleh lagi ada warga sipil yang mohon maaf menjadi korban pembunuhan begini," kata Hendro Susanto, Kamis (10/8/2023).
Apalagi perbuatan Pratu Richal tersebut sangat tidak dibenarkan. Mengingat sebagai TNI, seharusnya menjaga warga negara Indonesia sesuai dengan amanat UUD 1945.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak boleh dibenarkan, mereka kan menjaga hukum, menjaga keamanan, ketertiban, menjaga nyawa anak bangsa, melindungi anak bangsa kan diatur dalam konstitusi kita, UUD 1945," ucapnya.
POM TNI AU diminta untuk membuka motif pembunuhan tersebut ke publik. Apalagi aksi Pratu Richal itu disaksikan oleh warga.
"Publik juga harus tahu apa motif yang bersangkutan sampai menghilangkan nyawa pemilik warung tersebut, ada saksi yang melihat dibacok Pratu Richal," ujarnya.
Prajurit TNI dilatih dan dididik untuk menghormati dan menjaga hukum. Sehingga perbuatan menghilangkan nyawa warga merupakan hal yang sangat luar biasa.
"Mereka kan dilatih dididik untuk menghormati hukum, menjaga hukum. Tapi begitu mudah menghilangkan nyawa warga sipil ini kan sesungguhnya sudah luar biasa," tutupnya.
Sebelumnya, Yosua dikabarkan ditikam pelaku pada Minggu, 23 Juli lalu. Awalnya, Yosua bersama lima rekannya sedang buat acara di depan warkopnya. Lalu, ada pelaku yang mengendarai mobil terlihat cekcok dengan dua pengendara motor di seberang warungnya.
Kemudian, Yosua dan rekannya mendatangi lokasi untuk memastikan apa yang terjadi.
"Kata sopir mobil itu awalnya mau ditabrak dua pengendara motor itu. Tapi, pas kami lihat ke dalam mobil ada seorang remaja yang wajahnya lebam. Jadi di dalam mobil itu ada si sopir (pelaku) dan pemuda itu," ungkap salah satu rekan korban, Berto.
Tak disangka, lanjut Berto, bahwa pihaknya rupanya mengenal remaja itu. Remaja itu minta tolong kepada mereka. Akhirnya, pihaknya memaksa si sopir agar menurunkan pemuda tersebut.
"Tapi si sopir berontak. Dia tanya siapa kami. Ya kenapa rupanya kami bilang. Terus dia ngaku tentara dan menunjuk ke arah Mess Kosek TNI AU Polonia," ucapnya.
Belakangan, pelaku tersebut diketahui merupakan anggota TNI AU aktif dan bertugas di Wing III Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang bermarkas di Medan. Kini, pelaku menjalani proses penyidikan di Satpom Lanud Soewondo, Medan.
"Sudah masuk proses penyidikan di Satpom Lanud Medan," kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsda Agung Handoko, Selasa (8/8).
Namun, Marsda Agung belum merinci identitas oknum TNI AU tersebut. Tim detikSumut berhasil memperoleh satu foto dan identitas oknum TNI itu dari sumber terpercaya.
Setelah diverifikasi, oknum TNI AU bernama Pratu Richal Alunpah. Dia merupakan anggota Wing III Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang bermarkas di Medan. Kabarnya Pratu Richal telah ditetapkan menjadi tersangka.
(dpw/dpw)