Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara (Sumut) mendesak POM TNI AU lebih terbuka soal prajurit Pratu Richal Alunpah yang membunuh Yosua Samosir, pemilik warkop di Medan. Pratu Richal Alunpah merupakan prajurit di Wing III Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang bermarkas di Medan.
"Sangat aneh kenapa kasus ini sangat tertutup. Siapa tersangka dan di mana tempat penahanan, apakah penahanan benar-benar dilakukan terhadap tersangka kita tidak tahu" kata Koordinator KontraS Sumut, Rahmat Muhammad, Rabu (9/8/2023).
Rahmat menilai penting transparansi dalam kasus yang menghilangkan nyawa warga sipil tersebut. Apalagi kasus yang melibatkan TNI sedang mendapat banyak sorotan publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transparansi juga diperlukan untuk mencegah adanya upaya-upaya menutupi fakta maupun impunitas kepada pelaku. Hal itu guna menjaga nama baik satuan dan mengembalikan kepercayaan publik kepada TNI.
"Tranparansi terhadap suatu kasus menjadi penting untuk mencegah terjadinya upaya-upaya menutupi fakta dan tidak memberikan perlindungan atau impunitas terhadap pelaku," ujarnya.
KontraS Sumut mendesak POM TNI AU membuka perkembangan kasus tersebut ke publik. Hal ini demi memastikan POM TNI AU profesional dalam mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kontras Sumut mendesak POM AU harus memastikan adanya profesionalitas dan keterbukaan dalam mengusut kasus tersebut, mulai dari mengumumkan secara terbuka penetapan tersangka dan penahanan tersangka kepada masyarakat sebagai upaya menjamin transparansi dan akuntabilitas proses hukum atas kasus tersebut," tutupnya.
Diketahui, Yosua dikabarkan ditikam pelaku pada Minggu, 23 Juli lalu. Awalnya, Yosua bersama lima rekannya sedang buat acara di depan warkopnya. Lalu, ada pelaku yang mengendarai mobil terlihat cekcok dengan dua pengendara motor di seberang warungnya.
Kemudian, Yosua dan rekannya mendatangi lokasi untuk memastikan apa yang terjadi.
"Kata sopir mobil itu awalnya mau ditabrak dua pengendara motor itu. Tapi, pas kami lihat ke dalam mobil ada seorang remaja yang wajahnya lebam. Jadi di dalam mobil itu ada si sopir (pelaku) dan pemuda itu," ungkap salah satu rekan korban, Berto.
Tak disangka, lanjut Berto, bahwa pihaknya rupanya mengenal remaja itu. Remaja itu minta tolong kepada mereka. Akhirnya, pihaknya memaksa si sopir agar menurunkan pemuda tersebut.
"Tapi si sopir berontak. Dia tanya siapa kami. Ya kenapa rupanya kami bilang. Terus dia ngaku tentara dan menunjuk ke arah Mess Kosek TNI AU Polonia," ucapnya.
Belakangan, pelaku tersebut diketahui merupakan anggota TNI AU aktif dan bertugas di Wing III Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang bermarkas di Medan. Kini, pelaku menjalani proses penyidikan di Satpom Lanud Soewondo, Medan.
"Sudah masuk proses penyidikan di Satpom Lanud Medan," kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsda Agung Handoko, Selasa (8/8).
Namun, Marsda Agung belum merinci identitas oknum TNI AU tersebut. Tim detikSumut berhasil memperoleh satu foto dan identitas oknum TNI itu dari sumber terpercaya.
Setelah diverifikasi, oknum TNI AU bernama Pratu Richal Alunpah. Dia merupakan anggota Wing III Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang bermarkas di Medan. Kabarnya Pratu Richal telah ditetapkan menjadi tersangka.
(dpw/dpw)