Polrestabes Medan dan Denpom 1/5 Medan masih memproses laporan mahasiswa UISU, Teuku Shehan Arifah yang diduga dianiaya Taruna Akmil berinisial MZE, anak Kasat Narkoba Polresta Deli Serdang, Kompol Zulkarnain.
Diketahui, aksi penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (18/3/2023) sekitar pukul 23.00 WIB di pintu keluar Komplek Tasbih I, Kota Medan.
Lantas bagaimana perjalanan laporan Teuku tersebut. Simak berikut rentetan penjelasan berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pengakuan Korban Dianiaya MZE
Shehan mengatakan saat itu sedang mengendarai mobil bersama dua teman perempuannya. Tiba-tiba ada dua mobil yang mencegatnya.
"Saya pun keluar dan menanyakan ada apa. Terus mereka bilang ada yang mau dibicarain," kata Shehan saat diwawancarai di depan kantor Denpom 1/5 Medan, Selasa (14/3/2023).
Tak berapa lama, kata Shehan, dua orang memukulinya. Setelah itu beberapa teman kedua terduga pelaku keluar dari mobil dan menyaksikan kejadian tersebut.
"Yang saya tahu, MZE yang memukul saya. Luka yang saya dapati di pelipis mata sampai mendapat empat jahitan. Lebam di beberapa bagian wajah dan bibir saya pecah," ucapnya.
2. Zulkarnain Sebut Adik MZE yang Aniaya Shehan
Zulkarnain membantah bukan MZE yang memukul Shehan, melainkan adiknya MZE yang berisinial ZZ.
"Bahwa pelaku bukan MZE (Taruna Akmil) melainkan adalah adiknya ZZ," kata Zulkarnain kepada detikSumut, Rabu (15/3/2023).
Zulkarnain mengatakan MZE memang berada di lokasi saat kejadian pemukulan terhadap Shehan. Namun, MZE tidak ikut memukul. Melainkan melerai dan menarik ZZ yang sedang berkelahi.
3. Penganiayaan Dipicu Asmara
Zulkarnain ZZ memukul Shehan karena kesal pacar abangnya, MZE, diganggu. "Si ZZ ini kesal karena Shehan menggangu pacar MZE," kata Zulkarnain kepada detikSumut, Rabu (15/3/2023).
Ia menjelaskan bahwa sebelum pemukulan pacar MZE sempat diganggu oleh Shehan melalui pesan WhatsApp. Hal itu memicu kemarahan ZZ sehingga berusaha mencari Shehan.
"ZZ marah sehingga berusaha mencari korban dan melakukan pemukulan," ujarnya.
Di lain pihak, Paman Shehan, Teuku Yose Mahmudin Akbar membenarkan bahwa Shehan memang berkomunikasi dengan pacar MZE.
"Iya memang Shehan berkomunikasi dengan pacar MZE. Tapi kan sebelum dipukul, Shehan sempat bertanya ke pelaku, ada apa. Cuma mereka tidak ada menjelaskan. Malah main pukul aja," ujarnya.
4. Keluarga Shehan Sempat Ditawari Rp 15 Juta
Yose mengungkapkan sempat ditawari uang Rp 15 juta saat mediasi dengan Zulkarnain. Namun, tawaran itu tak berjalan lantaran menilai anak Kasat Narkoba Polresta Deli Serdang itu tak punya empati.
"Kami tidak mempersoalkan masalah nominal, awalnya dia tawari Rp 10 juta kemudian jadi Rp 15 juta, tapi bukan itu," kata Yose pada Selasa (14/03/2023).
Yose mengatakan awalnya ingin berdamai dengan pihak MZE. Namun, keluarganya merasa pihak MZE tidak memiliki empati terhadap Shehan.
"Sebenarnya kalau urusan nominal itu dia bisa bicarakan dengan empati yang baik tidak langsung, 'kami bayar segini aja di luar ini kami gabisa'," jelas Yose.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
5. Keluarga Shehan Dituding Minta Rp 300 Juta
Usai anaknya memukul Shehan, Zulkarnain mengungkapkan berupaya untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Pihaknya berusaha menjumpai keluarga Shehan.
"Setelah itu, kami sebagai keluarga MZE sempat berjumpa dengan keluarga Shehan untuk didamaikan. Pertemuan itu dimediasi oleh Fathur," kata Zulkarnain kepada detikSumut, Rabu (15/3/2023).
"Pada malam itu, perdamaian belum dituangkan dalam hitam di atas putih. Tapi masih simbolis saja. Namun ada dokumentasi berupa foto dan video percakapan," tambahnya.
Setelah itu, kata Zulkarnain, kedua belah pihak mempercayakan surat perdamaian akan dibuat oleh Fatur. Apa bila surat itu selesai, maka akan ditandatangani kedua belah pihak.
"Lalu, informasi dari Fatur bahwa surat perdamaian tidak jadi ditanda tangani pihak korban. Karena mereka meminta uang perdamaian sebesar Rp 300 juta," ungkapnya.
Setelah itu, kata Zulkarnain, perdamaian tidak jadi dibuat karna belum ada kesepakatan kedua belah pihak.
Menjawab tudingan itu, Yose mengucapkan, "Terkait Rp 300 juta, saya tidak ingat siapa yang bilang angka itu. Apakah keluarga atau orang yang ada didekat keluarga. Tapi dari mediator, setahu saya, tidak sempat bilang itu ke keluarga MZE."
6. Denpom-Polisi Kompak Terduga Pelaku Bukan Taruna Akmil
Komandan Datasemen Polisi Militer (Dandenpom) I/5 Medan, Letkol Cpm Dahri Haji Dahlan mengatakan telah memproses laporan Shehan.
Dia mengatakan pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kamera CCTV di sekitar lokasi serta tujuh saksi sudah diperiksa.
"Pengakuan pelapor, ia dianiaya oleh terlapor MZE (Taruna Akmil). Keterangan itu kan harus diuji. Ternyata saat itu ada dua perempuan teman pelapor. Tapi sampai kini, keduanya belum memberikan kesaksian," ujarnya.
"Sebab dari keterangan tujuh saksi yang sudah kita periksa, pelaku yang memukul pelapor adalah adiknya MZE," tambahnya.
Di lain pihak, Polrestabes Medan telah menaikkan status laporan Shehan ke tahap penyidikan. Namun belum ada penetapan tersangka.
"Untuk perkara ini sudah di tahap penyidikan. Saksi yang sudah diperiksa ada enam orang. Ada tiga orang saksi lagi yang kita periksa untuk kelanjutannya," kata Kompol Teuku Fathir Mustafa kepada detikSumut, Selasa (21/3/2023).
Ia menyampaikan bahwa ada satu orang terduga pelaku yang sejauh ini didapati dari hasil penyelidikan. Tetapi, terduga pelaku itu bukan MZE.
"Kalau nanti ada kaitannya dengan Taruna akan kita koordinasikan dengan POM TNI. Sampai sekarang belum ada yang mengarah ke sana," sebutnya.
Simak Video "Video: Heboh Siswi SMP di Lubuklinggau Dianiaya Teman, Polisi Selidiki"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)