Mahasiswa UISU, Teuku Shehan Arifah babak belur usai dihajar anak Kasat Narkoba Polresta Deli Serdang, Kompol Zulkarnain. Shehan menyebut dirinya dianiaya MZE anak Zulkarnain yang taruna Akmil, Zulkarnain mengakui anaknya menganiaya Shehan namun bukan MZE melainkan ZZ.
Penganiayaan terhadap Shehan terjadi pada Sabtu (18/3) lalu sekitar pukul 23.00 WIB di pintu keluar Komplek Tasbih I, Kota Medan. Lantas bagaimana perbedaan versinya? simak ulasan berikut.
Versi Keluarga MZE
Kasat Narkoba Polresta Deli Serdang Kompol Zulkarnain, selaku ayahnya MZE, menyebutkan bahwa yang memukul Shehan adalah adiknya MZE yang berisinial ZZ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa pelaku bukan MZE (Taruna Akmil) melainkan adalah adiknya ZZ. Si ZZ ini kesal karena Shehan menggangu pacarnya MZE," kata Zulkarnain kepada detikSumut, Rabu (15/3/2023).
Zulkarnain mengatakan MZE memang berada di lokasi saat kejadian pemukulan terhadap Shehan. Namun, MZE tidak ikut memukul. Melainkan melerai dan menarik ZZ yang sedang berantam.
"Anak saya ini saling kenal dan pernah satu sekolah saat masih duduk di bangku SMP," sebutnya.
Setelah itu, pihaknya pun berusaha agar bertemu dengan keluarga Shehan untuk menempuh jalan perdamaian.
"Setelah itu, kami sebagai keluarga MZE sempat berjumpa dengan keluarga Shehan untuk didamaikan. Pertemuan itu dimediasi oleh Fathur," jelasnya.
Namun, lanjut Zulkarnain, saat itu belum dibuat surat perdamaian. Akan tetapi sudah ada kesepakatan, di antaranya :
"Pada malam itu, perdamaian belum dituangkan dalam hitam di atas putih. Tapi masih simbolis saja. Namun ada dokumentasi berupa foto dan video percakapan," ungkapnya.
Setelah itu, kata Zulkarnain, kedua belah pihak mempercayakan surat perdamaian akan dibuat oleh Fatur. Apa bila surat itu selesai, maka akan ditandatangani kedua belah pihak.
"Lalu, informasi dari Fatur bahwa surat perdamaian tidak jadi ditanda tangani pihak korban. Karena mereka meminta uang perdamaian sebesar Rp 300 juta," ungkapnya.
"Setelah itu, perdamaian tidak jadi dibuat karena belum ada kesepakatan kedua belah pihak," tutupnya.
Pengakuan Shehan di Halaman Berikutnya...
Versi Shehan
Shehan mengatakan saat itu sedang mengendarai mobil bersama dua teman perempuannya. Tiba-tiba ada dua mobil yang mencegatnya.
"Saya pun keluar dan menanyakan ada apa. Terus mereka bilang ada yang mau dibicarain," kata Shehan saat diwawancarai di depan kantor Denpom 1/5 Medan, Selasa (14/3/2023).
Tak berapa lama, kata Shehan, dua orang memukulinya. Setelah itu beberapa teman kedua terduga pelaku keluar dari mobil dan menyaksikan kejadian tersebut.
"Yang saya tahu, MZE yang memukul saya. Luka yang saya dapati di pelipis mata sampai mendapat empat jahitan. Lebam di beberapa bagian wajah dan bibir saya pecah," ucapnya.
Teuku Yose Mahmudin Akbar, paman Shehan pun menambahkan bahwa Shehan memang berkomunikasi dengan pacar MZE.
"Iya memang Shehan berkomunikasi dengan pacar MZE. Tapi kan sebelum dipukul, Shehan sempat bertanya ke pelaku, ada apa. Cuma mereka tidak ada menjelaskan. Malah main pukul aja," ujarnya.
Sedangkan menyangkut uang perdamaian, ia mengatakan angka Rp 300 juta tersebut tidak benar.
"Jadi pertemuan mediasi pertama kita bilang terserah berapa yang mau diberikan. Karena kami pikir ada itikad baik dari keluarga MZE," kata Yose.
"Nah, tapi kan terserah itu bukan berarti lima perak pun kita terima. Pakai perasaan juga lah. Awalnya dia tawar Rp 10 juta kemudian jadi Rp 15 juta," sambungnya.
Ia menyampaikan hal itu terkesan menghina keluarganya. Sebab, menurutnya angka tersebut hanya seharga ban mobil Zulkarnain dan tidak layak bila dibandingkan dengan luka yang didapati kepala Shehan.
"Terkait Rp 300 juta, saya tidak ingat siapa yang bilang angka itu. Apakah keluarga atau orang yang ada di dekat keluarga. Tapi dari mediator, setahu saya, tidak sempat bilang itu ke keluarga MZE," sebutnya.
Denpom Periksa 7 Saksi Dalami Laporan Mahasiswa Ngaku Dianiaya Taruna Akmil
Denpom Masih Selidiki
Komandan Datasemen Polisi Militer (Dandenpom) I/5 Medan, Letkol Cpm Dahri Haji Dahlan mengatakan telah memproses laporan Shehan.
Dia mengatakan pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kamera CCTV di sekitar lokasi serta tujuh saksi sudah diperiksa.
"Pengakuan pelapor, ia dianiaya oleh terlapor MZE (Taruna Akmil). Keterangan itu kan harus diuji. Ternyata saat itu ada dua perempuan teman pelapor. Tapi sampai kini, keduanya belum memberikan kesaksian," ujarnya.
"Sebab dari keterangan tujuh saksi yang sudah kita periksa, pelaku yang memukul pelapor adalah adiknya MZE," tambahnya.
Demikian, pihaknya masih berusaha untuk menghubungi dua saksi perempuan yang bersama Shehan saat kejadian. Oleh karena itu, pihaknya masih mengumpulkan alat bukti.
Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)