Nyawa seorang pria di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut) bernama Fransiskus Hutasoit (26) melayang usai dianiaya sejumlah orang. Penganiayaan itu berawal dari senggolan sepeda motor.
Kapolres Taput, AKBP Johanson Sianturi mengatakan penganiayaan itu terjadi pada Minggu (5/3/2023) malam. Saat itu, para korban tengah berada di sebuah warung tuak di Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Taput.
"Penganiayaan tersebut terjadi berawal dari adanya perselisihan paham saat mengendari sepeda motor," kata AKBP Johanson, Senin (6/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johanson mengatakan kejadian itu berawal saat Cepi Hutasoit, Candro Lubis dan Ramlan Hutasoit tengah menaiki sepeda motor dengan berboncengan. Saat itu, ketiganya tengah melintasi di Jalan Butar, Desa Siborongborong I.
Namun, saat itu sepeda motor yang dikendarai para korban bersenggolan dengan motor kelompok pelaku. Akibatnya, terjadi percekcokan di lokasi tersebut.
"Dalam percekcokan tersebut, pihak Cepi Hutasoit dan teman-temanya melakukan penganiayaan ringan dengan kelompok tersebut. Namun, saat itu masalah bisa diselesaikan dengan perdamaian," sebutnya.
Setelah berdamai, para korban pun pergi menuju sebuah warung tuak milik Goklas Hutasoit (27) di Jalan Butar. Saat itu, mereka minum dengan Fransiskus Hutasoit.
Namun, tiba-tiba kelompok yang sebelumnya terlibat cekcok dengan korban mendatangi warung tuak tersebut. Ada enam orang yang datang ke lokasi itu.
"Selang beberapa lama kemudian, kelompok yang berselisih paham tersebut mendatangi warung tuak. Ada sebanyak enam orang dengan mengendarai dua unit sepeda motor," ujarnya.
Saat itu, percekcokan antara kedua kelompok itu pun terjadi. Kelompok pelaku lalu melakukan penganiyaan terhadap tiga orang yang berada di warung itu, yakni Fransiskus Hutasoit, Candro Lubis dan Goklas Hutasoit.
"Setelah itu, kelompok yang belum diketahui identitasnya tersebut pergi meninggalkan warung," sebutnya.
Akibat kejadian itu, ketiga korban mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke RS Santa Lucia Siborongborong. Namun, saat itu rumah sakit tersebut terpaksa merujuk Fransiskus dan Candro Lubis ke Kota Medan karena mengalami luka parah.
"Saat keluarga membawa ke Medan, Fransiskus meninggal dunia di perjalanan menuju Medan, sedangkan Candro masih dirawat di salah satu rumah sakit di Medan. Sementara Goklas sudah kembali ke rumahnya karena hanya mengalami luka ringan.
Seusai tewas, jasad Fransiskus lalu dibawa menuju RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi.
Johanson menyebut pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi atas kasus penganiyaan itu. Polisi juga telah berhasil mengantongi identitas para pelaku.
"Untuk identitas pelaku, kita sudah kantongi dan kita mengimbau untuk pelaku segera menyerahkan diri," pungkasnya.
(afb/afb)