Heboh Pengurus Panti Asuhan di Palembang Hina-Pukuli Anak Asuh

Sumatera Selatan

Heboh Pengurus Panti Asuhan di Palembang Hina-Pukuli Anak Asuh

Prima Syahbana - detikSumut
Sabtu, 25 Feb 2023 22:53 WIB
Tangkapan layar video viral pria menganiaya anak panti asuhan di Palembang
Foto: Tangkapan layar video viral pria menganiaya anak panti asuhan di Palembang (Istimewa)
Palembang -

Satu video menunjukkan aksi pemukulan terhadap anak-anak asuh oleh seorang pria yang disebut merupakan pengurus Panti Asuhan di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), viral di media sosial. Ternyata, pria di video itu disebut mengidap gangguan jiwa.

Dilihat detikSumut, Sabtu (25/2/2023), dalam video berdurasi 1 menit 29 detik itu nampak jelas terlihat seorang pria tengah melakukan pemukulan terhadap beberapa anak.

Dimana di video itu juga terlihat ada beberapa adegan pemukulan yang dilakukan oleh pria yang sama dengan angle dan situasi yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam narasi di video disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di Panti Asuhan Fisabillillah Al Amin, Palembang. Berdasarkan penelusuran detikSumut, Panti Asuhan itu beralamat di Jalan Mangkubumi, 3 Ilir, Ilir Timur II, Palembang.

Rina, salah satu pengurus di panti yang sudah berdiri sejak 2009 itu pun tak menampik adanya kejadian itu. Dia mengatakan kejadian itu terjadi, antara satu atau dua minggu yang lalu. Pria tersebut, katanya, bernama Hidayatullah yang tak lain suaminya sendiri dan juga merupakan ketua pengurus di asrama tersebut.

ADVERTISEMENT

"Benar, kejadiannya itu sekitar 1 atau 2 Minggu yang lalu, untuk pastinya kapan saya juga tidak tahu. Pria itu merupakan suami saya, dia ketua pengurus di asrama di sana," kata Rina dikonfirmasi detikSumut, Sabtu (25/2/2023).

Terkait video tersebut, Rina mengaku jauh sebelum video itu viral, ia dan suaminya sudah menempuh jalur damai dengan keluarga korban yang awalnya sudah melihat video tersebut. Dimana dalam kejadian itu ada dua anak yang menjadi korban pemukulan suaminya yang ia sebut 4 tahun mengidap gangguan jiwa.

"Itu ada dua anak, yang satu yatim (cacat) dan yang satu lagi orang tuanya masih ada. Kita sudah ada kesepakatan perdamaian pada Rabu (22/2) kemarin dengan keluarganya. Anak itu juga sudah diambil orang tuanya," kata Rina.

Baca selengkapnya di halaman berikut....

Rina pun kaget video yang direkam oleh salah satu anak asuhnya itu sampai viral. Padahal, menurutnya suaminya itu memang mengalami keterbelakangan mental sejak empat tahun silam, dan setahun terakhir baru sembuh dan sikap temperamennya saja yang masih tersisa.

"Saya kaget, tahu dari anak saya kalau video itu viral pak. Saya bingung pak, padahal kita sudah damai dengan keluarga anak itu. Itu memang kesalahan suami saya, dia itu sakit pak, gangguan kejiwaan sudah empat tahun rawat jalan, baru setahun terakhir dia sembuh, hanya saja tempramennya saja yang masih tersisa. Suami saya mengakui saat kejadian itu dia kalap saat melakukan itu, setelah kejadian dia baru sadar dan saat itu langsung meminta maaf ke anak-anak tersebut," bebernya.

Bahkan, sesuai dengan permintaan keluarga korban saat berlangsungnya perdamaian, pihaknya diminta tidak perlu mengusut siapa yang merekam video itu. Oleh karena itu, Rina menganggap masalah itu telah selesai. Akan tetapi, hari ini video itu pun viral dan Rina pun kaget bukan main.

"Kalau video itu sebenarnya sudah sejak awal dibahas di perdamaian dengan keluarga anak itu. Mereka minta kami tak usut siapa yang merekam dan menyebarkannya, jadi saat itu kami ikut apa kehendak mereka. Tapi sekarang saya bingung kok video itu bisa viral, saya bingung siapa yang tega melakukan ini kepada kami," katanya.

"Saya harap masyarakat dapat memahami apa yang sebenarnya terjadi. Suami saya itu tak berniat menyakiti anak-anak itu, anak-anak itu kami anggap seperti anak sendiri, dan kalau salah pasti dimarah layaknya seorang anak. Saya menyadari karena suami saya yang tempramen dan gelap mata sehingga peristiwa bisa terjadi, saya minta maaf jika banyak yang tak berkenan atas video tersebut," jelasnya.

Sementara itu, Kasubdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Tri Wahyudi mengaku telah melihat dan mengetahui kejadian pada video tersebut. Saat ini, katanya, pihaknya belum bisa menarik kesimpulan. Pihaknya akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu.

"Iya saya sudah lihat videonya, baru lihat tadi. Pasti tentunya akan kami selidiki dulu seperti apa kejadian yang sebenarnya ya," kata Tri dikonfirmasi detikSumut terpisah.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sanksi Hukum dan Penutupan bagi Panti Asuhan Melanggar Aturan"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads