Polisi mengungkap kasus penembakan yang menewaskan mantan anggota DPRD Langkat, Sumatera Utara (Sumut) bernama Paino (47). Korban tewas dengan luka tembak di dadanya.
Polisi juga telah menangkap lima pelaku yang berkomplot untuk menembak Paino, satu di antaranya adalah otak dari pembunuhan itu. Ternyata, Paino tewas ditembak gara-gara persaingan usaha jual beli TBS kelapa sawit.
Berikut deretan fakta penembakan mantan anggota DPRD Langkat:
1. Terjadi Usai Korban Pulang dari Warung
Peristiwa penembakan Paino itu terjadi pada Kamis (26/1) lalu sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, korban baru saja pulang dari sebuah warung milik warga di Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Langkat.
Dirkrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja menyebut lokasi kejadian itu berjarak sekitar 900 meter dari warung tempat korban duduk. Saat akan pulang, korban tiba-tiba ditembak oleh para pelaku hingga mengenai bagian dada sebelah kanan.
Korban sempat dibawa keluarganya menuju rumah sakit. Namun, sayangnya nyawa korban tidak tertolong. Keluarga korban yang tidak terima dengan kejadian itu lalu membuat laporan di Porles Langkat
"Korban pamit dari warung untuk pulang ke rumahnya dengan mengendarai sepeda motornya," kata Tatan saat pers rilis di Mapolda Sumut, Senin (13/2/2023).
2. Ada Lima Tersangka
Dalam kasus ini, polisi menangkap lima tersangka. Kelimanya, yakni LS alias Tosa (26), D (38), PS (43), MH alias Tio (27) dan SY alias Tato (27).
Kombes Tatan Dirsan Atmaja menyebut otak pelaku penembakan ini adalah Tosa.
"Ini ada lima tersangka, tersangka Tosa itu sebagai otak pelaku," kata Tatan.
Untuk melancarkan aksi pembunuhan itu, Tosa memerintahkan D sebagai eksekutor. Sementara, tiga pelaku lainnya sebagai tim pemantau.
3. Ditembak dengan Senjata Kaliber 9 mm
Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengungkapkan senjata yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa Paino adalah senjata rakitan jenis kaliber 9 mm. Hal itu diketahui berdasarkan uji balistik yang dilakukan.
Senjata itu juga sesuai dengan jenis selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Senjata api merupakan rakitan jenis kaliber 9 mm," ujarnya.
4. Dipicu Persaingan Usaha
Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan pembunuhan itu direncakan Tosa karena kesal usaha pengumpulan sawitnya disaingi oleh korban.
"Motifnya ini berkaitan dengan usaha dari otak pelaku sebagai produsen pengumpulan kelapa sawit yang dibeli dari para petani. Kemudian merasa semakin tidak baik kondisi usahanya karena persaingan dan korban ini sebagai pesaingnya," kata Irjen Panca.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Penembakan Massal di Restoran South Carolina AS, 4 Orang Tewas"
(dpw/dpw)