Empat remaja yang menjadi korban pelecehan seksual dari Yunita Sari Anggraini (20) dipaksa membesarkan payudara. Kondisi korban pun mengalami kesakitan akibat menuruti paksaan Yunita.
Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira, menjelaskan Yunita memaksa korban membesarkan payudara dengan pompa asi. Aksi itu dilakukan Yunita melakukan itu di rumahnya karena untuk memenuhi hasratnya.
"Jadi di rumahnya kan buka rental PS dan warung. Nah saat berbelanja itulah empat korban itu dipaksa melakukan pembesaran payudara menggunakan pompa asi," jelasnya, Rabu (8/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kombes Andri mengatakan ada beberapa korban yang berani menolak permintaan Yunita. Adapun usia keempat anak yang dipaksa membesarkan payudara itu mulai dari 13-14 tahun.
"Ada empat anak yang dipaksa. Tiga melakukan penolakan, satu anak sudah dilakukan dan saat ini mengalami kesakitan," tambahnya.
Selain empat korban itu, kata Andri, pihaknya juga telah meminta dua keterangan dari dua korban lainnya yang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan.
Menurut dia, kedua korban itu diminta untuk mengintip Yunita ketika melakukan hubungan badan dengan AF, suami Yunita di rumahnya.
"Sementara keterangan korban ini kami kumpulkan. Nanti kita tanya lagi ke tersangka yang saat ini belum mengakui perbuatannya," tutup Andri.
Saat ini korban keganasan Yunita telah mencapai 17 anak. Mereka sudah diberi pendampingan psikologis oleh UPTD PPA Provinsi Jambi. Bahkan, 10 di antaranya juga sudah menjalani rehabilitas sosial di Panti Alyatama Jambi yang berada di bawah naungan Kemensos.
Sekadar mengingatkan saat ini Yunita tengah dibantarkan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jambi. Tersangka pencabulan itu akan diobservasi kejiwaannya selama 14 hari.
Artikel menarik lainnya ikuti di Google News.
(astj/astj)