Yunita Sari Anggraini (20), tersangka pencabulan 17 anak saat ini tengah dibantarkan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi. Selama 14 hari dia akan menjalani observasi kejiwaan.
Kepala UPTD PPA Jambi, Asi Noprini, mengatakan pelaku pelecehan seksual itu diduga mengalami kelainan seksual pedofilia-ekshibisionis. Pelecehan pada anak di bawah umur dan meminta mereka melihat pelaku melakukan hubungan intimnya masuk dalam kategori pedofil dan ekshibisionis.
"Jadi, kalau korbannya anak-anak, ini kan masuk dalam kategori pedofil ya. Memang ini kan sudah masuk kelainan seksual, lalu kalau diminta melihat adegan tersangka hubungan intim sama suaminya, itu masuk kategori ekshibisionis, di mana dia merasa puas ketika melakukan hal itu," kata Asi kepada detikSumut, Senin (6/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apakah sebenarnya yang menyebabkan Yunita bisa mengidap pedofilia-ekshibisionis?. Melansir dari penelitian Pambudi Rahardjo, yang berjudul 'Pelaku Pedofilia (Tinjauan dari Faktor Penyebab dan Aspek Dinamika Psikologis)' bahwa faktor penyebab terjadinya tindakan atau seseorang menjadi pedofil adalah faktor ekonomi.
Selain itu, penyebab perilaku pedofilia adalah merasa harga diri rendah. Mereka (pelaku) merasa tidak memiliki kelebihan atau merasa gagal dibandingkan pasangan atau teman-temannya.
Para pelaku pedofilia kebanyakan berasal dari kalangan sosial-ekonomi rendah, sebagian bahkan tidak memiliki pekerjaan, serta ditambah dengan tingkat pendidikan yang umumnya kurang memadai. Mereka kesulitan menemukan cara penyelesaian masalah yang efektif.
Sementara itu, melansir perkataan Helmi dari Yesdok, gangguan ekshibisionis biasanya berkembang selama masa dewasa muda. Menurut penelitian FKIP UHAMKA, rentang masa dewasa berusia 20-40 tahun.
Namun, secara lengkapnya, gangguan pedofilia dan ekshibisionis disebabkan beberapa faktor berikut.
Penyebab Pedofilia
Terkait penyebab pedofilia hingga saat ini belum dapat diketahui dengan pasti. Kendati demikian, ada dugaan gangguan mental tersebut disebabkan oleh:
- Pernah mengalami pelecehan seksual saat usia anak-anak dan menjadi trauma tersendiri.
- Terdapat gangguan perkembangan saraf, otak, hingga kelainan hormon
- Kurang dari enam tahun pernah mengalami cedera bagian kepala
- Mempunyai orang tua, khususnya ibu, yang mengidap gangguan psikiatri
- Adanya tingkat IQ yang rendah.
Penyebab Ekshibisionis
Diketahui pada umumnya ekshibisionisme berkembang selama masa dewasa muda. Terkait penyebab utama gangguan ekshibisionis belum diketahui secara pasti. Kendati demikian, ada perkiraan munculnya ekshibisionis, di antaranya:
- Gangguan kepribadian antisosial
- Penyalahgunaan zat, dan
- Gangguan parafilia.
Selain itu, pendapat lain mengatakan bahwa pelecehan seksual pada masa kanak-kanak dan hiperseksualitas merupakan faktor risiko yang berpotensi memunculkan ekshibisionisme, tetapi hingga saat ini belum adanya data yang membuktikan hal tersebut.
Para orang tua sepantasnya memantau pergaulan anak di lingkungan sekitar agar tidak menjadi korban ataupun pelaku dari gangguan seksual ini.
Artikel menarik lainnya baca di Google News.
(astj/astj)