.webp)
Tiga petani di Aceh Selatan, Aceh diterkam harimau saat berkebun. Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Aceh menyebut kejadian itu terjadi di kawasan hutan lindung yang menjadi habitat satwa.
"Lokasi kejadian masih di kawasan hutan lindung, jadi masyarakat di situ ada beberapa masyarakat mungkin aktivitas memiliki kebun di wilayah hutan lindung itu. Kita ketahui hutan lindung habitat, itu kan hutan. Kawasan hutan habitat dari satwa," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto saat dimintai konfirmasi detikSumut, Rabu (1/2/2023).
BKSDA disebut telah menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk memantau pergerakan harimau. Menurut Agus, pihaknya juga berencana akan melakukan observasi terhadap satwa dilindungi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan, para petani diterkam harimau di kawasan hutan tempat dua orang ranger diterkam beberapa hari lalu. Agus mengaku belum mengetahui secara pasti jarak lokasi kejadian pertama dengan kedu.
"Sama-sama di kawasan hutan lindung cuma kayaknya berbeda tidak dititik yang sama. Jaraknya kita belum tau. Yang jelas masih di kawasan hutan lindung di wilayah gunung Sempali," ujar Agus.
Sebelumnya, sebanyak tiga warga di Aceh Selatan, Aceh dilaporkan diterkam harimau saat berada di kebun. Dua di antara korban disebut dalam kondisi kritis.
"Tiga orang masyarakat diterkam harimau di Gunung Sampali Desa Koto Kecamatan Kluet Tengah," kata Kapolsek Kluet Tengah Ipda Mawarzi Lubis kepada wartawan, Rabu (1/2).
Dua korban kritis yakni Hafifi dan Amrizal. Sedangkan M Nasir disebut selamat dari terkaman itu.
Menurut Mawarzi, kejadian tersebut terjadi dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, ketiga korban sedang berada di perkebunan.
"Mereka petani, sudah 6 hari menginap di kebun," jelasnya.
Baca artikel menarik detikSumut lainnya di Google News.
(agse/astj)
