.webp)
Awalnya dia bercerita soal kejadian yang menimpanya pada Jumat (28/10) malam itu. Dia mengaku sempat dianiaya dua kali, sebelum akhirnya dibacok.
"Semalam itu kejadian penganiayaan itu dua kali saya alami, yang pertama waktu sebelum lampu merah lebih kurang 300 meter jaraknya dari lampu merah (Keramasan)," kata Rivando kepada detikSumut, Sabtu (29/10/2022).
Di kejadian pertama itulah, sopir yang membawa barang dari Bekasi, Jawa Barat, tujuan Batam, Kepulauan Riau itu menceritakan bahwa saat jalan sedang kondisi macet tiba-tiba jeriken BBM cadangan miliknya diambil salah satu pelaku.
"Karena di Batam tak isi solar jadi saya bawa serep (cadangan) saya taruhlah di bawah box sebelah kiri. Nah tiba-tiba saat macet itu ada yang mengambil jeriken itu. Saya langsung berhentikan mobil dan mengejar orang itu untuk mengambilnya lagi," kata Rivando.
Saat dia mengambil jeriken itu, katanya, belum ada terjadi baku hantam. Hanya saja, ketika ia kembali masuk ke mobil tiba-tiba puluhan orang langsung menyerbu mobilnya, menganiayanya dan merusak mobilnya.
"Saya takut sekali itu ramai mereka lebih dari sepuluh orang, pokoknya ramai. Saya berusaha kabur menjalankan mobil, mereka berhenti. Itu mobil sudah rusak saya juga sudah babak belur," katanya.
Akan tetapi, mendekati lampu merah dia kembali terjebak macet. Saat itulah, empat orang kembali mendatangi mobilnya membawa masing-masing senjata tajam dan langsung menganiayanya secara membabi buta dan kembali merusak mobilnya.
"Yang kejadian kedua itu, saya kejebak macet lagi. Itu sudah dekat lampu merah. Empat orang semuanya membawa senjata tajam, ada yang bawa parang, ada golok, ada celurit. Di situlah saya dibacok berulang kali. Saat itu saya duel dengan salah satu pelaku. Pelaku lain mencoba bacok kepala saya tapi saya mengelak jadi goloknya tertinggal di mobil saya," tuturnya.
Setelah itu, lanjutnya, karena ramai warga melihat para pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor berboncengan. Dia yang penuh luka, kemudian dilarikan warga ke RS Bari Palembang.
"Saya sudah tak berdaya, kemudian saya dibopong warga naik motor ke rumah sakit. Sementara mobil saya rusak seperti video yang beredar itu," jelasnya.
Rivando membantah polisi yang menyebut pelaku berjumlah dua orang. Dia memastikan jika pelaku lebih dari 10 orang.
"Tidak benar kalau cuma dua orang. Kejadian pertama saja lebih dari sepuluh orang terus ditambah kejadian kedua, empat orang, kan banyak itu," jelasnya.
Simak video 'Sopir Truk dari Jakarta Dirampok-Dibacok di Jalinsum Palembang!':
(dpw/dpw)
