.webp)
Universitas Islam Riau (UIR) telah menurunkan tim untuk menginvestigasi dugaan mahasiswa asal Jakarta diduga disodomi. Namun pihak kampus juga menyayangkan masalah tersebut justru heboh setelah korban kembali ke Jakarta.
Kabag Humas UIR, Harry Setiawan turut membenarkan adanya mahasiswa yang sedang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kemendikbud. Mereka masuk pada September lalu dan akan selesai pada Januari.
"Benar ada program PMM. Bahkan masih berlangsung karena dimulai September dan selesai Januari atau program selama satu semester," kata Harry Setiawan, Jumat (28/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara terkait kabar adanya mahasiswa disodomi, kampus sangat menyayangkan. Apalagi masalah tersebut heboh setelah mahasiswa yang diduga disodomi kembali ke Jakarta.
"Itu yang kami sayangkan. Kami mau minta penanggungjawab program kenapa sampai di Jakarta baru melapor, kenapa tak waktu di sini diselesaikan," katanya.
Harry mengaku kampus memiliki fasilitas lengkap untuk memfasilitasi masalah yang dialami setiap mahasiswa. Termasuk soal pendamping, bantuan hukum hingga laboratorium konseling.
"Kita lengkap semua untuk konseling dan laboratorium semua ada. Bisa kita bantu fasilitasi apa yang dibutuhkan," katanya.
Dugaan kasus sodomi ini pertama kali dicuitkan oleh akun Twitter @mazzini_gsp.
"Dunia makin gila. Mahasiswa kampus Islam di Jakarta lagi pertukaran pelajar di kampus Islam di Riau malah disodomi sama dua orang mahasiswa sono saat di asrama kampus," tulis akun tersebut.
Selanjutnya, korban disebut bercerita pada ibunya. Ibunya yang mendapat kabar tidak enak tersebut langsung berangkat ke Riau untuk mengevakuasi anaknya.
"Akhirnya korban cerita sama ibunya. Si ibu tahan minjem uang buat evakuasi anaknya dari Riau ke Jakarta," katanya.
Korban disebut merupakan mahasiswa yang mengikuti program PMM. Satu-satunya universitas di Riau yang tergabung dalam program ini adalah UIR.
(ras/dpw)
