.webp)
Empat perampok yang menjarah harta serta membunuh kepala dusun (kadus) dan istrinya di Banyuasin, Sumatera Selatan ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Polisi pun menjelaskan peran masing-masing dari para perampok sadis itu.
Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Harry Dinar menyebut ada tiga peran yang dilakoni para tersangka tersebut diantaranya, otak perampokan, eksekutor dan penunjuk jalan.
"Sementara baru tiga itu dulu, otak, eksekutor dan penunjuk jalan mengantar para pelaku. Semuanya sudah tersangka," kata Harry kepada detikSumut, Jumat (14/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harry menjelaskan, yang menjadi otak pelaku di kasus perampokan berdarah ini adalah tersangka Yuda (43). Yuda yang awalnya mengajak pelaku lainnya untuk melakukan hal biadab tersebut terhadap korban.
"Otak pelaku si Yuda," katanya.
Tersangka lainnya, Kailani (49), M Renaldi (38) dan PN (DPO) bekerja sama dengan Yuda untuk menggasak harta benda korban. Mereka melakukan perampokan dan membunuh kedua korban.
"Kailani, Renaldi dan PN (DPO), mereka eksekutornya," katanya.
Sementara, untuk satu tersangka lainnya, RA (17) bertugas penunjuk jalan kerumah korban sebelum beraksi.
"Kalau RA ini turut serta mengantarkan Para pelaku sebelum melakukan perampokan," katanya.
Harry mengaku hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman terhadap para tersangka terkait motif dan peran sebenarnya.Dia meminta waktu untuk daoat memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Untuk lebih detailnya masih didalami," jelasnya.
Perampokan berdarah ini terjadi pada Rabu (12/10) lalu. Korbannya adalah seorang kepala dusun (kadus) di Pulau Rimau, Banyuasin, Sunardi dan istrinya. Mereka tewas dibantai para perampok itu.
Selain membunuh korban, para perampok itu juga menjarah harta benda yang ada di dalam rumah itu, mulai dari perhiasan, ponsel, uang tunai hingga barang-barang dagangan yang ada di sana.
(dpw/dpw)
