Ibu Siswi Diduga Diperkosa Kepsek Ngaku Sekolah Barunya Tak Aman

Ibu Siswi Diduga Diperkosa Kepsek Ngaku Sekolah Barunya Tak Aman

Goklas Wisely - detikSumut
Sabtu, 10 Sep 2022 21:30 WIB
Ilustrasi Pemerkosaan Anak
Ilustrasi (Foto: Zaki Alfarabi / detikcom)
Medan -

Ibu kandung siswi yang diduga diperkosa kepala sekolah hingga tukang sapu di Medan meminta agar anaknya dipindahkan dari sekolah yang baru ditempati. Sebab, sekolah itu dianggap tidak memberikan rasa aman bagi sang anak.

Ibu kandung korban berinisial I menceritakan pada dasarnya anaknya telah dipindahkan dari sekolah yang lama. Namun seiring berjalannya waktu, rupanya ia mendapati pengakuan dari anaknya bahwa iparnya (saudara dari suami) beberapa kali mendatangi sekolah.

"Ipar saya datang beberapa kali ke sekolah menggunakan mobil. Ipar ini menjumpai anak saya. Bahkan beberapa kali berjumpa dengan pihak sekolah. Saya dan anak saya jadi merasa tidak aman," kata I saat dikonfirmasi detikSumut, Sabtu (10/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal ia telah menyampaikan kepada pihak sekolah, agar ketika selesai belajar diarahkan ke ruang guru atau bergabung dengan anak-anak lainnya. Kenyataanya, tidak demikian sehingga ia mengaku tidak percaya lagi dengan sekolah anaknya saat ini.

Dia mengaku hubungan dengan keluarga ayah dari anaknya tidak berjalan baik. Sebab, dia melaporkan ayah anaknya ke polisi karena memperkosa anak sendiri.

ADVERTISEMENT

I menyebut keluarga ayah dari anaknya sempat mengajaknya berdamai, namun ditolakya. Oleh karena itu, I merasa janggal atas kedatangan iparnya.

I kemudian mengingat saat ia menjalani mediasi bersama sekolah A, yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Medan, sempat diajak berdamai juga. Akan tetapi I menolak.

"Lalu pihak sekolah lama bilang kalau tidak mau damai, bisa aja mereka ke bapaknya. Terus saya bilang silahkan saja. Karena, yang jelas laporan di polisi atas nama saya dan ayahnya sudah terkena masalah yang sama," sebutnya.

I mengaku telah berkomunikasi dengan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution terkait persoalan anaknya mau dipindahkan dari sekolah yang saat ini.

Pasalnya, ia tidak lagi mempercayai pihak sekolah dan tidak dilengkapi dengan CCTV. Sehingga ia sangat khawatir kejadian buruk menimpa anaknya, yakni N dan K (adik N).

I Tak Punya Biaya Pindahkan Anaknya ke Sekolah Baru. Baca Halaman Selanjutnya:

I mengaku Bobby mempersilahkan dirinya untuk mencari sekolah baru lagi. I pun mencari sekolah lain dan mendapati sekolah yang memiliki CCTV serta mempercayai pihak sekolahnya.

Namun persoalan baru muncul. Ia terkendala soal biaya. I kemudian mengadu lagi ke Bobby untuk meminta Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Ada pun proses untuk mendapatkan KIP terkendala.

Kemudian I memutuskan untuk ke Jakarta untuk berjumpa dengan Hotman Paris. Ia sampai menggadaikan barang - barang berharganya agar dapat terbang ke Jakarta bersama dengan kedua anaknya.

Bobby Peritahkan Disdik Medan Invesitagasi Masalah Siswi yang Diduga Diperkosa

Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengatakan persoalan yang menimpa I belum ada perkembangan berarti. Kata dia, saat ini dilaporan I sudah ditangani kepolisian.

Bobby mengaku sudah bertemu dengan orangtua korban berinisial I yang viral di media sosial secara langsung sebelumnya sebanyak dua kali. Dikatakanya I adalah ASN di Pemerintahan Kota Medan.

Bobby mengaku sudah dua kali bertemu dengan I pada tahun tahu 2021 dan tahun 2022. Dia mengucapkan kasus itu sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan dan terakhir diambil alih oleh Polda Sumut.

"Memang yang pertama itu sampai hari ini belum ada perkembangan kasusnya. Namun dari internal pemerintahan kota Medan sudah berdiskusi selalu," ujar Bobby saat diwawancarai detikSumut di depan Auditorium Universitas Sumatera Utara, Jumat (9/9/2022) kemarin.

Bobby mengaku pihaknya sudah mengetahui sekolah yang dimaksud di mana. Dinas Pendidikan Kota Medan pun diklaim sudah turun untuk melakukan investigasi.

Ditegaskannya bahwa bukan ketika viral baru pihaknya turun. Melainkan sudah sejak tahun 2021. Disampaikan bahwa sejauh ini dari pihak kepolisian menyampaikan, bukti-buktinya sulit ditemukan.

"Itu juga yang diinvestigasi Disdik Medan. Karena sulit dilakukan pembuktian. Karena kejadian itu sewaktu pembelajaran online jadi tidak ada murid di sekolah. Hanya anak bersangkutan karena orangtuanya sibuk sebagai ASN diperbolehkan datang ke sekolah langsung," sebutnya.

"Ini sudah kita telaah dan telusuri terus. Tinggal menunggu, kalau penetapan tersangka ya bukan ranah kami," tambahnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Kondisi Kandang Medan Zoo Viral Tak Terawat"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads