Ibu siswi SD di Medan tak menyerah untuk mencari keadilan untuk anaknya yang diduga telah diperkosa oleh kepala sekolah hingga tukang sapu di sekolahnya. Sebelum mengadu ke Hotman Paris, ibu berinisial I itu juga sempat mengadu ke Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Pada 7 Juli 2022 saya sudah menjumpai Presiden Joko Widodo saat ke Belawan. Saat itu, Wali Kota Medan (yang menjumpai) dan mengatakan akan membantu mengawal kasus ini serta perpindahan sekolah anak saya," kata I saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (8/9/2022).
I mengaku sempat beberapa kali berkomuniksi dengan Bobby Nasution untuk mengutarakan keinginannya. Namun proses perpindahan sekolah sempat mengalami kendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, anak I yang menjadi korban berinisial N dan masih duduk di kelas enam SD. N bersekolah di SD swasta di Medan bersama adiknya berinisial K.
Setelah peristiwa buruk menimpa N, ibu kandungnya ini meminta agar anaknya dipindahkan. Permintaan itu pun direalisasikan Dinas Pendidikan Kota Medan sehingga N dan K bersekolah di SD swasta lainnya.
Namun, saat mulai bersekolah di sekolah SD Swasta baru ini, ia merasakan ada hal yang janggal dan menganggu anaknya. Yakni, beberapa kali iparnya datang ke sekolah tersebut.
Herannya iparnya itu menemui N. Padahal sebelumnya, terutama saat suaminya tersangkut kasus memperkosa anaknya sendiri, iparnya tidak pernah muncul menjumpai N.
I semakin berprasangka buruk karena iparnya beberapa kali pula berjumpa dengan pihak sekolah yang baru ditempati anaknya ini. Ia jadi teringat saat proses pemindahan N dari sekolah lama ke sekolah baru.
"Kemungkinan pihak sekolah lama berkomunikasi dengan orang ipar saya. Saat proses mediasi sebelumnya, pihak sekolah lama bilang kalau saya tidak mau damai bisa aja mereka ke bapaknya. Bapaknya kan masih hidup. Terus saya bilang silahkan saja. Yang jelas laporan atas nama saya," jelasnya.
Kini, ia merasa anaknya juga tidak aman di sekolah baru ini. Walhasil, ia meminta agar anaknya N dan K dipindahkan lagi ke sekolah lain. Sekolah yang punya CCTV dan dapat dipercaya untuk keamanan anaknya.
I pun menyampaikan keinginannya itu kepada Bobby. Ujung dari pembicaraannya dengan Bobby, ia anjurkan untuk mencari sekolah yang aman. Tak lama, I mengatakan telah mendapatkan sekolah yang ingin dituju.
Akan tetapi persoalan lain muncul lagi. Yakni, perihal biaya sekolah. I meminta lagi kepada Bobby agar anaknya diberikan Kartu Indonesia Pintar. Di pertengahan jalan, komunikasi I dengan Bobby terputus.
Kemudian I menemukan jalan buntu untuk proses sekolah anaknya itu. Dengan uang seadanya, ia bersama kedua anaknya ke Jakarta untuk mengadu ke Hotman Paris.
(dpw/dpw)